Jakarta, CNN Indonesia -- Peluncuran
Satelit Merah Putih Milik
Telkom berhasil dilakukan pada Selasa (7/8) pukul 00.18 waktu setempat di Cape Carnaval Air Force Station, Florida, Amerika Serikat. Berbeda dengan pendahulunya satelit
Telkom 3S diluncurkan pada sore hari tepatnya pukul 18.39 waktu dari Guiana Space Center, Kourou, Amerika Selatan.
Manajer Proyek Satelit Merah Putih Ricky Kusnandar mengatakan waktu peluncuran yang berbeda ini disebabkan pihaknya harus memperkirakan posisi matahari saat satelit berada di angkasa.
Ricky menjelaskan setiap enam bulan sekali posisi matahari berada di utara dan enam bulan lagi berada di selatan. Pada bulan Agustus ini, posisi matahari berada di bagian selatan Bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang satelit Merah Putih diluncurkan bulan Agustus. Ini matahari ada di selatannya bumi, sehingga posisinya itu malam hari waktu Eropa dan Amerika. Saat berada di ketinggian peluncuran, satelit harus ada selatan. Sehingga, peluncuran Merah Putih sekarang dilakukan malam hari waktu Florida," ujar Ricky di Jakarta.
Sementara Telkom 3S saat itu berangkat sore hari lantaran matahari tengah berada di bagian utara Bumi.
"Untuk periode peluncuran September sampai April, matahari berada di utara. Pada saat Telkom 3S itu di bulan Februari sehingga di siang hari posisi Eropa dan Amerika," ujar Ricky.
Saat ini satelit Merah Putih sedang meluncur ke slot orbitnya di 108 derajat Bujur Timur dengan tenaganya sendiri. Tenaga ini sangat terbatas, oleh karena itu satelit ini mempunyai solar panel yang akan menyerap daya dari sinar matahari.
"Kami butuh Matahari untuk mengisi daya satelit itu. Ketika sampai di atas kalau bisa dia sudah kena sinar matahari. Karena sumber tenaga satelit adalah solar panel dari matahari," ucapnya.
Saat satelit Merah Putih keluar dari atmosfer, sinar matahari akan memasok daya.
"Saat peluncuran itu di supplai baterai internal. Nah internal baterai itu punya kemampuan terbatas karena dia dipakai untuk proses berikutnya manuver. Jadi harus dicas untuk memastikan seluruh sistem di satelit bisa tersuplai daya," katanya.
(evn)