Jakarta, CNN Indonesia -- Sidang tuntutan terhadap
Facebook dan
Cambridge Analytica yang dilayangkan oleh Lembaga Pengembangan Permberdayaan Masyarakat Informasi Indonesia (LPPMII) dan Indonesia ICT Institute (IDICTI) akan digelar pagi ini (21/8). Sidang perdana ini digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.30 WIB.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika
Rudiantara menegaskan jika memang ada masyarakat Indonesia yang merasa data pribadinya turut dicuri agar segera melaporkan.
"Maka dari itu saya sudah bilang. Dari surat Facebook terakhir dikatakan tidak ada korban dari Indonesia. Tapi jika ada yang memang dicuri datanya di Indonesia agar segera lapor," tegasnya saat ditemui di Kota Tua, Jakarta Barat, Senin (20/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LPPMI dan IDICTI melayangkan gugatan kepada Facebook Indonesia, Facebook pusat, dan Cambridge Analytica atas kebocoran data pengguna di Indonesia.
Pihak penggugat juga menuntut agar Facebook mengganti kerugian material sebesar Rp 21,9 miliar dan ganti rugi imaterial Rp10,9 triliun.
Sebelumnya, Facebook mengungkap jumlah pengguna yang datanya dimanfaatkan oleh Cambridge Analytica 87 juta akun, lebih banyak dari laporan awal sekitar 50 juta akun.
Melalui blog perusahaan, Chief Technology Officer (CTO) Facebook Mark Schoepfer merilis daftar pengguna berdasarkan negara yang paling terdampak dari kebocoran data ini. Mayoritas berasal dari Amerika Serikat sebanyak 70,6 juta akun atau 81,6 persen.
Indonesia berada di peringkat ketiga dalam daftar tersebut dengan 1 juta lebih akun, satu nomor di bawah Filipina dengan 1,1 juta lebih akun.
Namun, pada pertengahan Juli lalu, Facebook telah mengirimkan surat kepada Kominfo yang berisi klaim Facebook yang menjelaskan tidak ada data pengguna di Indonesia yang berpindah tangan ke pihak CA. Kendati demikian klaim ini menurut Rudiantara hanyalah klaim secara sepihak.
Pasalnya klaim ini berdasarkan data yang didapat oleh audit internal Facebook. Oleh karena itu, Rudiantara membutuhkan partisipasi dari masyarakat Indonesia untuk melapor ke Kominfo apabila merasa datanya bocor ke pihak Cambridge Analytica (CA).
"Facebook katakan tidak ada data yang bocor di Indonesia, ya saya tidak tahu kan benar atau tidak. Makanya saya ragu-ragu, saya minta masyarakat Indonesia untuk kasih tau kalau ada kebocoran data," ujar Rudiantara di Rumah Dinas Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (21/7).
Rudiantara mengatakan kebimbangan ini terjadi karena terdapat perbedaan pernyataan. Pasalnya pihak otoritas di Inggris mengindikasikan bahwa CA yang melakukan kesalahan.
(age/evn)