Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika
Rudiantara menyebut bahwa pihaknya memperbolehkan operator untuk melakukan roaming atau saling pakai
BTS (based transciever station) operator lain
pascagempa Palu. "Kominfo keluarkan kebijakan, sambil nunggu ini selesai diperbolehkan roaming," jelas Rudiantara, Sabtu (13/10).
"Jadi misalkan pelanggan operator A BTS-nya mati, tapi BTS B hidup, bolehlah dipakai. Jadi pelayanannya bisa cepat."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Rudi menegaskan bahwa situasi ini hanya berlaku sementara selama satu tahun.
"Selama bencana sebetulnya, satu tahun cukuplah," lanjutnya.
Selain itu ia mengungkap bahwa saat ini jaringan telekomunikasi sudah pulih 80 persen untuk wilayah Sulawesi Tengah secara keseluruhan. Namun, untuk wilayah Palu, Donggala, dan Sigi menurutnya layanan komunikasi seluler masih dibawah angka tersebut.
Sebab, ketersediaan layanan telekomunikasi ini tergantung dari kestabilan pasokan listrik.
"Kalau listrik masuk BTS ngga roboh, miring, atau perlu penguatan struktur, dalam 2-4 jam sudah bisa recover," jelasnya.
Cara operator untuk menyiasati sulitnya listrik adalah dengan menggunakan genset. Namun, menurut Rudi BTS-BTS itu juga akan mati juga jika BBM untuk menyalakan genset itu habis dan tak ada lagi pasokan.
Ketika ditanya kapan layanan telekomunikasi di Palu dan sekitarnya akan pulih total, Rudiantara menyebut hal itu bergantung dari kestabilan pasokan listrik dari PLN.
"100 persen kapan? Bergantung PLN stabil, asal jangan sampai mati lagi. Listrik penting."
(age/evn)