Jakarta, CNN Indonesia --
Facebook baru-baru ini memamerkan Pusat Kendali atau Ruang Perang
(war room) untuk memerangi konten negatif jelang Pilpres AS dan Brasil. Namun, jelang Pilpres dan Pileg program serupa ternyata belum akan diterapkan di Indonesia.
Facebook Indonesia mengatakan biasanya Facebook pusat baru akan menggulirkan dan menguji coba program serupa di setiap negara secara bergiliran.
"Belum tahu karena bergulirnya masih di luar dulu, belum sampai di sini. Bergulir kan digilir masih uji coba di Brasil dan Amerika, belum ada rencana di Indonesia, " ujar Communication Lead Facebook Indonesia, Putri Dewanti di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Senin (22/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
War room dipamerkan untuk menjaga keamanan data dan menjaga agar tidak ada kampanye hitam jelang pemilihan paruh waktu Amerika Serikat pada 6 November mendatang.
Machine learning dan kecerdasan buatan (AI) dikerahkan untuk mendeteksi penyebaran ujaran kebencian hingga berita hoaks. Ruang perang ini akan mulai beroperasi pada jam 4 pagi hingga tengah malam setiap harinya.
Mulai minggu depan beberapa perwakilan dari WhatsApp, Instagram hingga tim operasi, teknisi perangkat lunak, data science, hukum, kebijakan, hingga komunikasi akan menempati ruangan ini selama 24 jam.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya akan merancang aturan yang bertujuan untuk memberikan sanksi bagi platform atau media sosial (medsos) yang ikut serta dalam penyebaran hoaks.
Rudiantara berpendapat selama masyakat selalu terkait peredaran berita hoaks. Padahal platform media sosial juga bertanggung jawab dalam penyebaran berita hoaks itu.
(jnp/evn)