Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika
Rudiantara memastikan implementasi
tarif interkoneksi yang pernah diwacanakan kemungkinan tidak akan terealisasi. Rudiantara berkilah pengguna seluler yang sudah meninggalkan layanan telepon dan pesan singkat jadi alasannya.
Pengguna seluler, menurut Rudi saat ini sudah beralih menggunakan internet untuk sambungan telepon gratis dan bertukar pesan. Oleh karena itu, ia mengatakan di sisa satu tahun terakhir kepemimpinannya akan lebih fokus meningkatkan kualitas layanan internet.
"Kalau mau ya dari dulu dilakukan signifikan dan strategis. Semua sudah pakai data yang telepon pakai Whatsapp. Lebih baik bagaimana secara kualitas datanya bagus," kata Rudiantara saat dijumpai di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (25/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyoal tarif paket data, ia mengatakan hal itu diserahkan kembali ke operator. Menurutnya yang terpenting operator memikirkan apa yang diinginkan pelanggan yakni jaringan stabil dan koneksi cepat.
"Pakai WA (WhatsApp) kan suka putus atau apa. Jadi interkoneksi secara teknis. Tahun depan dikejar untuk interkoneksi dalam service level. Harus dilihat dari sisi pelanggan, mereka maunya apa sih," ucapnya.
Dari sisi regulasi, ia mengklaim akan menyiapkan aturan yang menaungi pelanggan. Termasuk di dalamnya regulais yang bisa membuat konsumen nyaman menggunakan satu layanan seluler.
"Pendekatan regulasi dari sisi pelanggan. Tidak peduli BTS berapa. Saya dapat coverage, servis level harganya terjangkau dan maunya gratis," ucap pria yang kerap disapa chief RA ini.
Di kesempatan tersebut, Rudiantara juga mengatakan bahwa industri telekomunikasi sejatinya mengandung azas keberlangsungan (sustainability). Dengan kata lain, operator harusnya menjual layanan dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
(jnp/evn)