Serangan Peretas ke Kemhan Sebagian Besar dari AS dan China

CNN Indonesia
Rabu, 07 Nov 2018 18:40 WIB
Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengatakan jumlah serangan peretasan terbanyak ke institusinya berasal dari Amerika Serikat dan China.
Ilustrasi (REUTERS/Kacper Pempel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengatakan jumlah serangan peretasan terbanyak ke institusinya berasal dari Amerika Serikat dan China. Namun, tudingan ini masih berdasarkan perkiraan kasar. Sebab, sudah menjadi praktek yang lumrah jika peretas memalsukan alamat IP (internet protocol) mereka di server proxy.

"Yang menyerang paling banyak itu dari China dan Amerika, itu di luar menggunakan proxy palsu untuk menyembunyikan alamat IP (sebenarnya)," kata Kepala Pusat Pertahanan Siber Kementerian Pertahanan Marsekal Pertama Raja Manalu di sela-sela acara Indo Defence di Jiexpo, Jakarta Pusat, Rabu (7/11).

Raja yakin saat peretas beraksi pasti mengelabui sasarannya dengan memalsukan alamat IP mereka. Ia menyebut tak mungkin peretas memberikan alamat identitas IP mereka dengan cuma-cuma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi itu tadi saya meyakini itu banyak yang pakai proxy. Tidak mungkin hacker kasih tau lokasi dia di mana. Jadi kalau saya di sini sekarang dan menyerang Amerika, secara maya saya cari server di Afrika sehingga Amerika mencatat titik hacker dari Afrika," katanya lagi.

Raja mengakui perang dengan para peretas di dunia digital ini tidak akan habisnya. Para peretas ini selalu berkembang dengan menggunakan aplikasi yang berkembang.

Pihak yang bertahan harus selalu memperbarui sistem pertahanannya agar tidaka ada sela yang bisa dimanfaatkan oleh peretas.

"Perang siber itu seperti kita itu kejar-kejaran dan dengan hacker dengan selalu ada teknologi dan virus baru," kata Raja. (jnp/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER