Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan sistem pembayaran elektronik,
PayPal dikabarkan akan mengucurkan pendanaan baru untuk
Grab. Menurut seorang eksekutif yang mengetahui soal masalah ini, PayPal dikabarkan akan menyuntikkan dana sebesar US$ 3,2 miliar atau sekitar Rp 46,5 triliun. Saat ini kedua perusahaan tengah berdiskusi mengenai hal tersebut.
Perusahaan yang belum lama mengakuisi Uber ini sedang mengumpulkan investasi seri H. Dalam seri ini, selain investor strategis yang berada di wilayah Asia Tenggara, perusahaan juga dikatakan telah menarik minat investor dari sejumlah perusahaan besar lainnya di seluruh dunia, seperti SoftBank Jepang, Microsoft Amerika, Didi di China, dan Booking.com di Eropa.
Sebelumnya, Grab hanya menargetkan dana investor sebesar US$2 miliar (Rp29 triliun) dalam pendanaan putaran H. Akan tetapi, setelah meningkatnya jumlah investor yang ingin berpartisipasi dengannya. Perusahaan menaikkan target pendanaan mereka menjadi US$3 miliar atau setara dengan Rp43,5 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan
Deal Street Asia, seorang eksekutif yang akrab dengan permasalahan ini mengatakan angka tersebut kemungkinan akan meningkat menjadi US$3,2 miliar (Rp46,4 triliun), jika PayPal menyetujui kesepakatan kedua perusahaan.
Grab dikabarkan tengah sibuk menangani para investor yang tidak hanya menawarkan suntikan modal. Ada juga beberapa investor yang ingin meningkatkan layanan Grab, dengan cara melengkapi operasi yang dilajalankan Grab.
Awal bulan lalu, Grab mengumumkan bahwa mereka akan menambahkan fitur pembayaran
wallet-to-wallet ke dalam aplikasinya. Hal ini merupakan salah satu bisnis inti dari perusahaan yang berdiri di Singapura itu.
Fitur terbarunya ini direncanakan akan meluncur pada kuartal pertama 2019. Layanan ini akan memungkinkan para penggunanya untuk melakukan pembayaran melalui lintas batas yang cepat dan terjangkau di antara pengguna GrabPay di seluruh kawasan SEA, seperti dilansir
Vulcan Post.
(jef/eks)