Jakarta, CNN Indonesia -- Raksasa Teknologi Korea Selatan,
Samsung bekerja sama dengan Otoritas Keselamatan Transportasi Korea (Kotsa) untuk mengembangkan infrastruktur jaringan kendaraan otonom di fasilitas K-City. Infrastruktur jaringan untuk
mobil otonom ini adalah
5G.Dilansir dari
Venture Beat, K-City adalah 'kota' untuk uji coba teknologi kota pintar terbaru. Inisiasi ini dicetuskan untuk menyaingi Amerika dan Rusia yang terlebih dahulu memiliki fasilitas uji coba teknologi.
Korea Selatan membangun K-City di tanah seluas 320 ribu meter persegi. Korea Selatan menggembor-gemborkan bahwa K-City adalah fasilitas terdedikasi terbesar untuk menguji coba mobil otonom di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korea Selatan harus merogoh kantong sedalam US$10 juta atau sekitar Rp 146,6 miliar untuk membangun K-City. Di dalam K-City dibangun segala jenis fasilitas dan infrastruktur yang menyerupai kota asli, seperti jalur bus, jalur sepeda, jalan raya, perkotaan yang dibangun. area, tempat parkir, dan lainnya.
Samsung ditunjuk untuk menggarap jaringan komunikasi generasi kelima. 5G akan menjadi enabler terbesar kecerdasan buatan (AI) dan banyak teknologi lainnya di seluruh kota cerdas dan spektrum kendaraan otonom.
"Keunggulan kendaraan otonom dan mobil yang terhubung berkembang pesat di era 5G, dan komitmen Samsung untuk inovasi kolaboratif di bidang ini lebih kuat dari sebelumnya," kata eksekutif Samsung Jaeho Jeon dalam siaran pers.
Samsung adalah salah satu perusahaan teknologi yang terdepan dalam dorongan 5G, dan baru-baru ini menyisihkan US$ 22 miliar atau sekitar Rp322,5 triliun untuk mengembangkan berbagai teknologi transformatif, termasuk 5G dan AI.
Kolaborasi Samsung dan Kotsa tidak hanya 5G, tapi itu akan mencakup 4G LTE, sistem komunikasi kendaraan(V2X), dan infrastruktur perangkat keras terkait.
"Dengan membangun berbagai jaringan telekomunikasi - termasuk 5G, 4G, dan V2X - di satu tempat, K-City akan memberikan pengalaman nyata pengemudian otonom bagi orang dan bisnis di seluruh industri," ujar Direktur Kotsa Byung Yoon Kwon.
Tahun lalu, perusahaan induk Google Alphabet memberikan teaser penampakan Castle pusat tes utama untuk anak perusahaan mobil tanpa pengemudi milik Google, Waymo.
Waymo baru-baru ini meluncurkan layanan mobil otonom komersial pertama di Phoenix. Rusia juga tak mau kalah dalam balapan teknologi ini, Rusia membuka "kota" fokus teknologi yang disebut Innopolis pada tahun 2012, di mana Yandex baru-baru ini memulai tes untuk taksi otonomnya.
(jnp/age/age)