Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen kamera
GoPro memindahkan sebagian besar basis produksinya di
China akibat perang dagang antara Bejing dan Washington. Penarikan produksi akan terjadi pada musim panas 2019 dan diumumkan Go Pro pada Senin (11/12).
Dilansir dari
CNBC, GoPro melakukan hal tesebut untuk menghindari perang dagang antara China dan AS. Kendati demikian produksi masih akan berlangsung untuk kamera yang tidak terikat untuk Amerika Serikat.
"Lingkungan bisnis geopolitik saat ini membutuhkan kelincahan, dan kami secara proaktif menangani masalah tarif dengan memindahkan sebagian besar produksi kamera AS-terikat kami keluar dari China," kata wakil presiden eksekutif dan Chief Financiao Officer GoPro Brian McGee.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perang dagang antara AS dan China telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Gencatan senjata selama 90 hari telah disetujui kedua pemimpin negara pada 1 Desember lalu.
GoPro mengatakan mereka memiliki peralatan produksi yang digunakan untuk memproduksi kamera. Perusahaan mengatakan hanya bergantung pada mitranya di China dalam hal fasilitas, bukan peralatannya.
"Kami berharap dapat melakukan langkah (perpindahan) ini dengan biaya yang relatif rendah," kata McGee
Dilansir dari
The Verge, CEO GoPro Nick Woodman mengatakan pihaknya secara aktif mencari tempat untuk memindahkan manufaktur di luar Amerika Serikat. Ia mengatakan perang dagang ini merupakan pendorong GoPro untuk mencari jalan bisnis terbaru.
Nick mengatakan GoPro saat ini hanya memiliki empat jenis produk kamera. Minimnya jenis produk ini memberikan kemudahan bagi GoPro untuk mencari jalan bisnis terbaru.
(jnp/evn)