Jakarta, CNN Indonesia -- Keselamatan jadi salah satu faktor mengapa Garuda Indonesia tidak lagi memakai 'jasa' Toyota
Avanza dan Honda
Mobilio sebagai kendaraan pengangkut awak kabin di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
Kerja sama antara Garuda Indonesia dan Toyota serta Honda untuk wilayah Cengkareng pun terpaksa disudahi setelah masuknya 401 Mitsubishi Xpander. Bahkan pihak Garuda Indonesia memberi sinyal bahwa ke depan agar perusahaan BUMN itu mengganti semua armada transportasi antar jemput awak kabin dengan Xpander jika saja Mitsubishi siap.
Berbicara soal keselamatan di jalan atau seberapa aman mobil dapat melindungi pengemudi serta penumpangnya saat terjadi kecelakaan, sebetulnya sudah ada asosiasi yang mempunyai tugas khusus untuk melakukan pengujian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kita pun dapat membandingkan seberapa aman Xpander dengan Avanza, mungkin Mobilio, atau bahkan
low multi purpose vehicle (MPV) lainnya seperti Suzuki Ertiga dari hasil pengujian asosiasi tersebut.
Pengujian biasa dikenal dengan sebutan 'uji tabrak'. Paling sedikit bintang dan kecilnya poin serta nilai persentase dari uji tabrak, dari sini kita bisa mengetahui tingkat perlindungan mobil bagi penghubi kabin.
Daripada menebak-nebak tingkat keamanan Avanza Cs, berikut hasil uji tabrak berdasarkan pengujian ASEAN New Car Assessment Program (NCAP), lembaga yang memiliki tugas untuk menguji kelayakan suatu mobil yang dipasarkan kepada konsumen di ASEAN.
Toyota Avanza menjalani sesi uji tabrak ASEAN NCAP pada Juli 2013 dan memperoleh hasil cukup baik. Avanza mendapat empat bintang dengan rincian skor perlindungan penumpang dewasa 12,98 poin (maksimal 16 poin).
Untuk perlindungan penumpang anak-anak, Avanza hanya mendapat 18,47 poin atau 38 persen (maksimal 49 poin). Sampel yang diuji adalah Avanza varian 1.3 E tipe transmisi manual. Sama dengan Avanza, kembarannya yaitu Daihatsu Xenia juga diuji tabrak pada Juli 2013. Varian yang digunakan adalah Xenia R 1.3 tipe manual.
Xenia mendapat bintang empat, namun poinnya lebih kecil yaitu 12,34 untuk perlindungan penumpang dewasa. Sedangkan perlindungan anak-anak sebesar 33 persen, atau 15,95 poin. Sampel Xpander GLS transmisi manual juga memperoleh hasil cukup baik, yaitu empat bintang. Pengujian Xpander dilakukan awal 2018.
Detail penilaian mobil ini lebih baik dari dua kompetitor sebelumnya. Sebab nilai perlindungan untuk penumpang dewasa Xpander sama dengan 39,08 poin dan penumpang anak-anak 18,69 poin.
Xpander juga mendapat penilaian untuk fitur keamanan sebesar 13,89 poin. Namun, pengujian Xpander berbeda dari low MPV lainnya karena menggunakan metode baru (2017-2020). Ertiga melalui uji tabrak ASEAN NCAP pada April 2016 menggunakan sampel 1.4 transmisi manual buatan 2016. Ertiga juga mendapat empat bintang. Empat bintang Ertiga didapat berdasarkan penilaian perlindungan penumpang dewasa 12,39 poin, dan perlindungan anak-anak 16,37 poin atau 33 persen. Di antara mobil Honda lainnya, Mobilio salah satu yang data uji tabraknya tidak ada di ASEAN NCAP. Belum diketahui apakah Mobilio sudah melalui uji tabrak atau belum di ASEAN.
Uji tabrak Mobilio hanya sempat dilakukan di Global NCAP menggunakan mobil produksi India. Namun, hasilnya sangat buruk yaitu tanpa bintang untuk Mobilio varian terendah dan tiga bintang Mobilio yang dilengkapi dua airbag. Varian Confero yang diuji adalah Confero 1.5L DVVT, tanpa airbag. Confero merupakan model pertama Wuling yang diuji ASEAN NCAP. Total skornya yakni 36,94 poin setara satu bintang.