Jakarta, CNN Indonesia -- Dua
astronaut Rusia mengambil sampel dari lubang di pesawat luar angkasa
Soyuz yang berlabuh di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) pada Selasa (11/12). Pengambilan sampel menggunakan pisau dan gunting itu dilakukan untuk membuktikan bahwa pihaknya tidak melakukan sabotase seperti yang dituduhkan AS kepada Rusia.
Badan Antariksa Rusia, Roscosmos mengungkapkan pengambilan sampel dilakukan untuk melihat penyebab apakah lubang tersebut ada sejak masih di Bumi atau ketika di ruang angkasa.
Oleg Kononenko dan Sergei Prokopyev, astronaut yang mengambil sampel saat berjalan di luar angkasa
(spacewalk) menghabiskan waktu selama tujuh jam 45 menit untuk memeriksa potensi bahaya dari lubang tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misi
spacewalk kali ini merupaka yang keempat bagi Kononenko dan kedua bagi Prokopyev. Ketua Rogozin menyebut perjalanan kali ini memiliki kerumitan yang belum pernah ditemui lantaran keduanya mencetak sejarah baru.
Keduanya kesulitan memperbaiki Soyuz lantaran tak bsa diperbaiki ketika berada di luar angkasa. Hal itu lantaran pesawat antariksa ini tak dirancang untuk diutak-atik di luar Bumi. Berbeda dengan ISS, Soyuz tak memiliki pagar luar untuk 'mencengkeram' para astronaut ketika mengambang di ruang hampa udara.
Mengutip
AFP, keduanya akhirnya dilaporkan berhasil memotong isolasi yang menutupi lubang dan mengambil sampel untuk dianalisis. Mereka juga berhasil mengambil gambar foto dan video dari lubang itu sebelum kembali memasang insulasi di area yang berlubang.
Ketua Roscosmos Dmitry Rogozin mengatakan pada Oktober bahwa lubang tersebut bukan karena kesalahan manufaktur sehingga penyelidikan tidak menyentuh ke ranah itu. Namun ia sebelumnya mengatakan bahwa Rusia tidak mengecualikan gangguan yang disengaja ketika berada di ruang angkasa.
Seakan membalas tudingan AS soal sabotase Rusia, media lokal justru mengatakan ada investigasi yang mengarah pada dugaan perbuataan astronaut AS yang melubangi pesawat itu agar temannya yang sakit bisa dikirim pulang ke Bumi.
Sebelumnya, pada Agustus lalu sebuah lubang berukuran 2 mm ditemukan di pesawat antariksa yang yang mengantarkan astronaut dari dan menuju ISS sehingga memicu kebocoran udara.
(evn)