Jakarta, CNN Indonesia -- PR Manager
Vivo Indonesia Tyas Rarasmurti buka suara terkait alasan pihaknya mengusung mekanisme kamera geser untuk
Vivo V15. Menurutnya hal itu dilakukan agar bentang layar penuh tanpa ada modul kamera depan pada layar.
Tyas menilai penggunanya tidak terlalu membutuhkan fitur serupa untuk kamera belakang. Kendati tahun lalu Vivo Nex sudah menelurkan mekanisme serupa untuk kamera belakang.
Menurut Tyas, mekanisme kamera geser mengubah konstruksi badan ponsel yang bisa mengubah sensasi ketika dalam genggaman tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika kita bicara kamera di belakang itu tidak akan mempengaruhi layar sebenarnya. Yang mau kami cari adalah pengalaman konsumen agar bisa mendapatkan layar penuh, untuk itu
pop-up yang diutamakan untuk kamera
selfie," kata Tyas usai acara
product review V15 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/2).
Dengan begitu, perusahaan asal China ini mengatakan konsumen memiliki tendensi merasakan layar lapang tanpa terganggu modul kamera.
Adanya mekanisme kamera geser di bagian depan membuat pengguna menikmati pengalaman menggunakan ponsel tanpa terganggu dengan 'notch'.
 Vivo V15. (Foto: CNN Indonesia/Jonathan Patrick) |
"Kami lihat tren 2019 ini lebih ke pengalaman menikmati layar lebih luas. Makanya kami bikin pop-up kamera
selfie agar lebih enak, nyaman dan tidak ada halangan apapun," kata Tyas.
Sesungguhnya saat ini, Oppo Find X sudah terlebih dahulu hadir dengan kamera
pop-up. Perbedaan dengan V15 adalah Oppo Find X memberikan mekanisme geser pada kamera depan dan belakang, sementara V15 hanya pada kamera belakang saja. Tahun lalu, Vivo juga sudah mengenalkan konsep serupa lewat Nex.
Tyas mengatakan pihaknya mengetahui V15 akan berhadapan langsung dengan Oppo Find X. Dalam persaingan ini, ia manruh ambisi untuk menjadikan V15 sebagai pencetus tren (trendsetter).
"Persaingan pasar yang selalu ada. Kami ingin pikirkan bagaimana V15 ini bisa menjadi ponsel populer selanjutnya di Indonesia," imbuhnya.
(jnp/evn)