Jakarta, CNN Indonesia -- Pabrikan ponsel pintar asal China,
Vivo baru saja merilis V11 Pro. Ponsel ini diklaim telah memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) ponsel 4G yang ditetapkan pemerintah yakni minimal 30 persen.
Senior Product Manager of Vivo Indonesia Yoga Samiaji mengklaim TKDN dalam ponsel yang dibanderol Rp5 juta ini mencapai 30,98 persen. Angka ini melebihi aturan pemerintah yang mematok TKDN sebesar 30 persen dalam setiap produk ponsel pintar
"TKDN regulasi pemerintah 30 persen kita mencapai 30.98 persen lebih ke hardware," ujar Yoga di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/9).
Ia mengungkapkan alasan perusahaan menitikberatkan porsi TKDN pada perangkat keras. Ponsel Vivo disebutnya dirakit di pabrik yang berlokasi di Cikupa, Tangerang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara garis besar kami punya pabrik di Cikupa. Dalam sebulan bisa produksi ratusan ribu ponsel. Pabrik sudah beroperasi sejak 2016," imbuh Yoga.
Disamping fokus pada peranti keras, rival senegara Oppo ini juga menyebut telah memiliki pusat penelitian dan pengembangan (R&D) di Jakarta. Lokasi ini melengkapi empat R&D milik Vivo yang sebelumnya telah tersebar di New Delhi, India, Shenzhen, Nanjing, dan Dongguan, China.
Bekal inilah yang membuat Vivo optimis meluncurkan flagship teranyar V11 Pro di Indonesia. Ponsel yang dibanderol Rp5 juta ini mengusung teknologi screen touchID atau pemindai sidik jari yang tertanam di layar depan.
Teknologi ini disematkan dalam layar Super AMOLED. V11 Pro hadir dengan bentang layar Ultra All Screen berukuran 6,41 inci dengan rasio 19,5:9 dan rasio layar ke bodi mencapai 91,27 persen.
Generasi penerus V9 ini dibekali bingkai di sisi kiri dan kanan setebal 1,76mm. Fitur kamera ganda tersemat di bagian belakang dengan resolusi masing-masing 12MP dan 5MP, serta 25MP untuk kamera depan.
(evn)