
Alat Deteksi Kandungan Buatan Indonesia Jajal Pasar Global
CNN Indonesia | Jumat, 22/03/2019 21:02 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Co-Founder dan CPO Sehati TeleCGT, Abraham Sauzan mengatakan pihaknya berencana untuk memasarkan produk TeleCGT buatan mereka ke sejumlah negara di benua Afrika dan Amerika Selatan demi menjangkau daerah-daerah terpencil guna pemenuhan alat kesehatan.
TeleCGT sendiri adalah alat mini yang digunakan untuk mendeteksi kondisi kehamilan. Alat ini digunakan untuk mendiagnosa detak dan irama jantung bayi, memonitor gerakan janin, serta mencatat kontraksi ibu hamil, serupa dengan alat Cardiotocography (CGT). Tapi, TeleCGT punya ukuran yang jauh lebih kecil dan ringan sehingga bisa dibawa ke daerah-daerah terpencil.
"Kita akan coba masuk ke sekitar 15 negara di Afrika, kenapa? Karena kondisi geografis nya bukan kelautan tapi padang pasir ataupun hutan-hutannya yang jauh dari satu tempat ke tempat lain," ucap Abraham di kantor Sehati TeleCGT, Jakarta Selatan, Jumat (22/3).
"Juga di sana masih membutuhkan alat yang portable dan affordable karena kesehatan juga harus lebih terjangkau di sana," sambungnya.
Selain itu menurut Abraham, permasalahan kesehatan beberapa negara di Afrika serupa dengan kondisi di Indonesia, seperti tingginya angka stunting, angka kematian ibu dan anak serta akses kesehatan yang kurang baik.
Tak hanya negara di Afrika, Sehati TeleCGT juga berencana untuk memperkenalkan alat perangkat medis diagnostik ini ke negara di Amerika Latin seperti Peru dan Brazil.
Di Indonesia sendiri, TeleCGT telah digunakan di salah satu kabupaten di Kupang. Selain itu, Sehati juga akan memperkenalkan alat itu di 5 kabupaten lainnya.
"Kalau sekarang ini, karena kita baru dapat ijin bulan November kemarin jadi produksi baru bisa keluar Desember. Sekarang alat kita sudah digunakan di satu kabupaten di Kupang," kata Abraham.
"Bulan ini, kami akan mengimplementasikan TeleCGT di 5 kabupaten lainnya yaitu Lombok Timur, Timor Tengah Selatan, Bangkalan, Sumba dan Alor," sambungnya.
Guna melancarkan penggunaan alat TeleCGT itu kata Abraham, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
Sehati menjadi sorotan karena menciptakan inovasi alat medis diagnostik untuk ibu hamil, yang diberi nama TeleCGT. Sebetulnya, TeleCGT dibuat untuk mengembangkan CGT konvensional yang sudah ada.
Sehati ditunjuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk mengikuti Festival South by Southwest (SXSW) 2019 di Austin Texas, Amerika Serikat pada 10-17 Maret lalu guna memperkenalkan alat buatan karya anak bangsa ke kancah internasional.
"Hadirnya Sehati TeleCTG di festival SXSW ini membawa misi besar, yakni menjaring mitra strategis dalam pengembanhan maupun pemasaran produk telecardiotocography berbasis portable," pungkas Abraham. (din/eks)
TeleCGT sendiri adalah alat mini yang digunakan untuk mendeteksi kondisi kehamilan. Alat ini digunakan untuk mendiagnosa detak dan irama jantung bayi, memonitor gerakan janin, serta mencatat kontraksi ibu hamil, serupa dengan alat Cardiotocography (CGT). Tapi, TeleCGT punya ukuran yang jauh lebih kecil dan ringan sehingga bisa dibawa ke daerah-daerah terpencil.
"Kita akan coba masuk ke sekitar 15 negara di Afrika, kenapa? Karena kondisi geografis nya bukan kelautan tapi padang pasir ataupun hutan-hutannya yang jauh dari satu tempat ke tempat lain," ucap Abraham di kantor Sehati TeleCGT, Jakarta Selatan, Jumat (22/3).
Lihat juga:Tujuh Startup Lokal Cari Investor Potensial |
Selain itu menurut Abraham, permasalahan kesehatan beberapa negara di Afrika serupa dengan kondisi di Indonesia, seperti tingginya angka stunting, angka kematian ibu dan anak serta akses kesehatan yang kurang baik.
Tak hanya negara di Afrika, Sehati TeleCGT juga berencana untuk memperkenalkan alat perangkat medis diagnostik ini ke negara di Amerika Latin seperti Peru dan Brazil.
Lihat juga:Manfaat Kesehatan dari Susu Kayu Manis |
"Kalau sekarang ini, karena kita baru dapat ijin bulan November kemarin jadi produksi baru bisa keluar Desember. Sekarang alat kita sudah digunakan di satu kabupaten di Kupang," kata Abraham.
"Bulan ini, kami akan mengimplementasikan TeleCGT di 5 kabupaten lainnya yaitu Lombok Timur, Timor Tengah Selatan, Bangkalan, Sumba dan Alor," sambungnya.
Guna melancarkan penggunaan alat TeleCGT itu kata Abraham, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
Sehati ditunjuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk mengikuti Festival South by Southwest (SXSW) 2019 di Austin Texas, Amerika Serikat pada 10-17 Maret lalu guna memperkenalkan alat buatan karya anak bangsa ke kancah internasional.
"Hadirnya Sehati TeleCTG di festival SXSW ini membawa misi besar, yakni menjaring mitra strategis dalam pengembanhan maupun pemasaran produk telecardiotocography berbasis portable," pungkas Abraham. (din/eks)
ARTIKEL TERKAIT

Tokopedia Bagi-bagi Hadiah Lewat Aplikasi
Teknologi 8 bulan yang lalu
Rudiantara: Ma'ruf Soal 3.500 Startup Hingga 2024 Realistis
Teknologi 8 bulan yang lalu
Thinkubator, Ajang Pencarian Bakat Startup Berhadiah Rp3 M
Teknologi 8 bulan yang lalu
Perekrutan Pekerja Startup di China Dianggap Diskriminatif
Teknologi 8 bulan yang lalu
Tip Menkominfo Buat Startup jadi Unicorn
Teknologi 9 bulan yang lalu
Rudiantara Puji Ma'ruf Soal 'Tol Langit' Bantu Unicorn Baru
Teknologi 9 bulan yang lalu
BACA JUGA

Gandeng Startup, BRI Wujudkan Integrated Financial Solution
Ekonomi • 04 December 2019 14:39
VIDEO: Cerita Bayi di AS Lahir di Pinggir Jalan
Internasional • 26 November 2019 13:40
VIDEO: Bayi di AS Didandani Bak Karakter Film 'Frozen 2'
Gaya Hidup • 24 November 2019 04:04
Cara Tepat Mengatasi Stres bagi Ibu Hamil
Gaya Hidup • 23 November 2019 16:33
TERPOPULER

Bea dan Cukai Sebut Tak Tahu Asal Ferrari di Pesawat Garuda
Teknologi • 1 jam yang lalu
Menkominfo: Kisruh Helmy Yahya Bukan Masalah Baru di TVRI
Teknologi 52 menit yang lalu
Komunitas Harley-Davidson Tak Kenal Dirut Garuda
Teknologi 3 jam yang lalu