Jakarta, CNN Indonesia --
Grab mengatakan inovasi fitur Grab Now pada layanan
transportasi online mereka sebenarnya mengandung kearifan lokal dari Indonesia. Alasannya, ini terinspirasi dari kebiasaan di Indonesia yang menghampiri
ojek.
Lewat Grab Now kebiasaan itu tetap ada namun diberi sentuhan teknologi. Selain itu, pengguna juga memperoleh kepastian tarif, jarak tempuh, hingga metode pembayaran digital.
"Ini kemampuan yang membuat Anda menghampiri mitra dan meminta tumpangan ke mereka. Karena ini membicarakan ke
local nature (kebiasaan) dari Indonesia. Bagaimana orang biasa bergerak menghampiri di Indonesia," kata Head of Product & Design Grab Jerald Singh kepada
CNNIndonesia.com usai acara Microsoft Innovation Summit di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (26/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain inovasi yang berbau kearifan lokal, Singh juga menyebut kalau Grab juga mengadopsi teknologi Uber ketika perusahaan itu mereka akuisisi.
Salah satu fitur yang mereka adopsi dari Uber adalah fitur untuk mengubah rute ketika perjalanan sudah dilakukan. Fitur
Change Destination ini membuat konsumen bisa mengubah tempat tujuan saat di perjalanan.
"Salah satu fitur utama yang tidak Grab miliki adalah adalah 'Change Destination' during the trip (saat perjalanan berlangsung) yang sebelumnya Uber punya dan Grab tidak punya. Ternyata, konsumen tidak menggunakannya banyak. Tapi ketika dibutuhkan, ya memang sangat dibutuhkan," kata Singh.
Lebih lanjut Singh menjelaskan saat akuisisi terjadi, Grab juga sibuk melakukan uji coba pada sistemnya untuk menangani traffic (lalu lintas) tambahan ke server mereka dari pengguna dan pengemudi Uber. Selain itu, Grab juga mesti menangani tambahan permintaan perjalanan sebagai dampak dari akuisisi tersebut.
(jnp/eks)