Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Ekonomi Kreatif (
Bekraf)
Triawan Munaf mengatakan seharusnya nilai valuasi
startup unicorn di Indonesia tak perlu sampai US$1 Miliar.
Triawan mengatakan seharusnya ada pemberlakuan standar yang berbeda karena ada beberapa hal yang tidak bisa dibandingkan secara setara.
"Sebetulnya untuk Indonesia jangan sampai US$1 miliar. Seharusnya US$100 juta juga sudah jadi unicorn karena tidak
apple to apple," kata Triawan usai acara Grab Thinkubator di Kota Kasablanka, Kamis (28/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Triawan mengatakan saat ini rasio kesuksesan startup di Indonesia hampir sama dengan usaha-usaha konvensional lainnya. Bagi Triawan, teknologi memberikan
level playing of field bagi seluruh pengusaha
startup."Hanya sekarang dengan teknologi orang lebih banyak memiliki kesempatan yang sama. Ide-ide social solution itu lebih banyak sekarang karena bisa diatasi dengan kecepatan internet," kata Triawan.
Menurut Triawan, saat ini
startup di Indonesia sudah mencapai jumlah dua ribu. Angka ini adalah yang terdeteksi oleh pemerintah. Masih banyak
startup yang belum terdeteksi.
"Terdeteksi dua ribu, tapi sebetulnya yang tidak terdeteksi juga banyak.
Startup itu kan intinya dua orang atau tiga orang yang mulai merintis sebuah usaha baru dengan ide-ide baru. Tidak semuanya terdeteksi," ujar Triawan.
Sebelumnya, Thinkubator diadakan berdasarkan kerja sama Badan Ekonomi Kreatif bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Grab, Kantor Staf Presiden, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sejumlah 1.169
startup mendaftar ke acara Thinkubator. Dari angka tersebut tersaring 150
startup yang berhak mengikuti conference dan workshop bersama para expert di bidangnya pada 28 Maret 2019 di Jakarta.
(jnp/age)