Jakarta, CNN Indonesia -- Promo dompet digital dengan menggunakan 
cashback memang merupakan cara 
Gojek untuk mendorong penetrasi layanan non tunai seperti 
Gopay di Indonesia. Ketika 
cashback ditiadakan, masyarakat yang telah terbiasa menggunakan uang non-tunai enggan untuk kembali ke uang tunai dengan segala kerumitannya.
"Kita harus buat semua ini (
cashless) jadi kebiasaan. (Sehingga) ketika tidak ada 
cashback itu sudah mendarah daging. Karena penjual tidak perlu sediakan kembalian dan pembeli tak perlu menggunakan uang tunai," kata Head of Corporate Communications Winny Triswadhani saat ditemui usai kunjungan ke pasar Modern Town Market Tangerang, Kamis (4/4).
Winny mengatakan masyarakat 
cashless akan merasa repot apabila harus kembali ke layanan non-tunai. Oleh karena itu, saat ini GoPay gencar melakukan berbagai promo agar masyarakat mulai beralih menggunakan layanan digital non-tunai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 "Kalau perlu sediakan receh lagi atau penjual harus mencatat transaksi secara manual, sepertinya mereka akan merasa merepotkan," kata Winny.
Cara ini dilakukan Gopay sebagai cara untuk mengedukasi masyarakat tentang keunggulan-keunggulan transaksi non tunai. Winny juga mengatakan pihaknya gencar melakukan edukasi hingga pelatihan kepada penjual khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
    
"Ada beberapa modul 
training (pelatihan) karena masih dalam proses uji coba. Hari ini sedang 
pilot project (proyek percobaan), nanti akan ada pasar yang jadi percontohan," kata Winny.
Dalam kesempatan yang sama, Supervisor Modern Town Market Tangerang Fenny Kurniasih mengatakan pihaknya sendiri juga harus secara perlahan-lahan melakukan edukasi kepada para penjual di pasar.
Pasalnya masih banyak juga penjual yang belum memiliki rekening, atau buta dengan transaksi digital.
"Artinya masih awam, dari pendidikan juga masih rendah dibanding yang di kios sehingga saya menjelaskan ke pedagang pun harus pelan-pelan," ujar Fenny.
Fenny mengatakan penjual terbiasa untuk menerima uang tunai dan kemudian uang tersebut akan digunakan untuk berbagai macam hal. Bagi para pedagang ini aneh apabila tidak memegang uang dan transaksi hanya terjadi di dunia digital.
"Mereka terbiasa menerima uang tunai dan pulang membawa tunai untuk dibelanjakan lagi. Mereka juga berpikir kalau pakai Gopay itu cairnya lama," ujar Fenny.
Fenny mengatakan para pembeli juga mulai memilih untuk berbelanja di tempat yang telah menggunakan dompet digital dengan promo cashback-nya.
"Pembeli juga larinya ke yang pakai Gopay. Otomatis mereka kehilangan pelanggan dan sekarang meminta untuk pakai Gopay," kata Fenny. 
(jnp/eks)