Jakarta, CNN Indonesia -- Pengguna mulai banyak yang mengeluhkan kesulitan menggunakan layanan telepon dan
video call WhatsApp. Kesulitan ini dikeluhkan setelah pemerintah melakukan pembatasan akses
media sosial pascaaksi kerusuhan 22 Mei.
Salah seorang WhatsApp, Gayatri Kusumastuti menyebut kesulitan melakukan panggilan telepon dan
video call menggunakan WhatsApp. Kesulitan ini mulai terasa sejak sekitar pukul 18:00 WIB. Sebab, pada pukul 17:30 ia masih bisa melakukan panggilan
video call.
"Tidak bisa telepon dan angkat telepon (WhatsApp). Jadi lemot gitu. Kirim atau
download file foto video jadi lemot," tuturnya saat dihubungi via pesan singkat, Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu menurutnya imbas dari pembatasan akses ini tidak hanya berlaku pada WhatsApp, Instagram, Facebook, dan Twitter. Tapi menurutnya layanan pesan instan Line juga terimbas.
"Line juga
nggak bisa
download file," tuturnya.
Kesulitan menggunakan akses WhatsApp juga disebutkan Revana, seorang pegawai pemerintah. Menurutnya sejak siang tadi ia mengalami kesulitan mengirim foto.
"Tapi tiba-tiba tadi siang, Whatsapp
down,
nggak bisa kirim foto dll. Saya kira sinyal saya jelek sampai
restart HP, terus taunya di
take down sama pemerintah," jelasnya saat dihubungi via pesan singkat.
Nadhira, seorang pegawai swasta, juga mengungkap hal serupa. Menurutnya, ia tidak bisa mengirim pesan WhatsApp ketika menggunakan sinyal seluler. Tapi pesan bisa dikirim ketika menghubungkan ponsel ke Wifi.
"Kalau pake seluler
nggak bisa kirim wa sama sekali (text/image). Tp pake Wifi (First Media) WA dan Instagram lancar-lancar saja. Td gue baca di grup yang tetap tidak bisa (terkoneksi) kalau pake Indihome," tuturnya ketika dihubungi terpisah.
Sementara menurut Dian Aryastuti, ibu rumah tangga di Bekasi menyebut saat ini kecepatan mengirim pesan instan terasa sangat lambat.
"Whatsapp bisa tapi lambat
banget, mau kirim teks juga lama. Coba
tethering pakai Simpati lebih baik dibanding XL dan Indosat," sebutnya.
Akibat kesulitan mengirim pesan lewat WhatsApp, beberapa pengguna lantas memilih layanan perpesanan instan lain untuk mengatasinya. Witanti, pegawai swasta, memilih untuk menggunakan Facebook Messenger untuk berkomunikasi dengan suaminya.
"Td jam 1.51 saya WA suami saya tapi
nggak nyampe [...] Trus saya telpon katanya WA-nya dia baik-baik aja [...] Akhirnya saya
chat suami saya pakai messenger FB, bisa," jelas Wita.
Pemerintah mengumumkan telah melakukan pembatasan akses media sosial pascakerusuhan 22 Mei. Pembatasan ini akan berakibat melambatnya akses pengguna di layanan perpesanan dan media sosial.
(eks/eks)