Huawei Klaim OS HongMeng 60 Persen Lebih Cepat dari Android

CNN Indonesia
Senin, 08 Jul 2019 10:58 WIB
Huawei mengklaim sistem operasi HongMeng atau Ark menawarkan performa 60 persen lebih cepat dari Android dan lebih efisien ketimbang macOS.
Huawei mengklaim OS HongMeng lebih cepat dan efisien dibandingkan Android dan macOS. (Foto: CNN Indonesia/ Aditya Panji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Huawei mengklaim sistem operasi yang dikembangkannya, HongMeng atau Ark menawarkan performa lebih cepat dari Android dan iOS.

CEO Ren Zhengfei mengklaim sistem operasi perangkat mobile yang dikembangkan Huawei akan 60 persen lebih cepat dibandingkan Android dan lebih efisien dibandingkan macOS kembangkan Apple.

Pendiri Huawei tersebut beralasan HongMeng memang dirancang utnuk diterapkan pada berbagai perangkat mulai dari ponsel hingga pusat data.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sistem operasi yang kami kembankan kompatibel dengan berabagai perangkat mulai dari papan sirkuit cetak, ponsel pintar, sakelar, router, hingga pusat data," ungkap Zhengfei saat diwawancara oleh majalah Prancis, Perspetives.

Di saat bersamaan, Zhengfei juga mengakui jika Huawei telah membuat kesalahan besar dalam bersaing dengan Google dan Apple.

Aspek ekosistem aplikasi pendukung untuk OS HongMeng diakuinya belum sebesar dua raksasa teknologi asal AS tersebut.

"Dibandingkan dengan sistem operasi Apple atau Android, kami masih kekurangan ekosistem aplikasi yang baik," pungkasnya seperti dikutip dari Slashgear.

Untuk mengatasi hal ini, Huawei telah menginisiasi program yang mengundang pengembang aplikasi ke sistem operasi HongMeng.

Menanggapi isu keamanan data yang 'menghantui' Huawei, ia memastikan pihaknya tidak akan memberikan data penggina ke pemerintah China.

Zhengfei mengatakan pihaknya ingin menyamai Apple terkait urusan privasi data. Ia bahkan mengatakan lebih baik mati daripada menjual data pelanggan.

Dilaporkan Huawei sudah mulai melakukan pengembangan dan penelitian lebih mendalam untuk sistem operasi HongMeng. Perusahaan asal China ini disebut juga sudah melakukan serangkaian pengujian di negara asalnya dan akan mendaftarkan paten dalam waktu dekat.

[Gambas:Video CNN] (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER