Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (
Kemenkominfo) berhasil menjaring puluhan berita palsu atau hoaks baru dan disinformasi terkait wabah virus
corona Covid-19 lewat mesin pengais konten negatif (AIS).
Menurut keterangan rilis yang diterima
CNNIndonesia.com hari ini Kamis (13/2) dari Plt. Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu bahwa hoaks yang tersebar di media sosial dinilai cukup meresahkan masyarakat.
Berikut hoaks soal virus corona yang beredar di medsos:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Imbauan Duta Besar KBRI Kuala Lumpur Soal Produk China
Beredar sebuah pesan berantai di layanan pesan instan WhatsApp beberapa waktu lalu terkait himbauan Duta Besar KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia untuk tidak memakan makanan produksi luar negeri khususnya dari China karena berpotensi mengandung virus corona pada kaleng-kaleng makanan.
Faktanya, kabar yang beredar merupakan gabungan dari duna nnarasi kabar hoaks tahun 2017 terkait makanan kaleng yang kemudian disebarkan kembali sambil mengaitkan dengan wabah virus corona.
KBRI Kuala Lumpur pun buru-buru mengklarifikasi bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
2. Dettol Antiseptik Bisa Membunuh Virus Corona yang Muncul di Wuhan
Ada sebuah postingan di beberapa media sosial yang membagikan foto botol Dettol Antiseptik. Di bagian belakang botol, terdapat tulisan "Human Coronavirus dan RSV". Sejumlah netizen beranggapan bahwa Dettol bisa membunuh virus corona.
Faktanya, tidak ada bukti kalau produk antiseptik itu dapat membunuh vrius corona. Kemenkominfo pun mengutip pernyataan dari Profesor Health Protection & Medicine, Paul Hunter bahwa bahan aktif antiseptik ini adalah kloroksilenol yang digunakan sebagai disinfektan secara luas.
Kloroksilenol biasanya digunakan sebagai disinfektan pada kulit dan luka. Ia juga meyakini, produk ini tidak diuji untuk mengatasi virus Corona baru di Wuhan.
Pihak produsen Dettol RB pun telah mengklarifikasi kabar itu, perusahaan mengatakan pihaknya tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Dettol Antiseptik mampu menangkal virus corona novel.
3. Penyemprotan Disinfeksi Asal-asalan
Saat ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari China tiba di Bandar Udara Hang Nadim Batam, beredar informasi di media sosial bahwa penyemprotan desinfeksi kepada WNI asal-asalan.
Setelah ditelusuri oleh tim AIS Kemenkominfo, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr Anung Sugihantono menyebutkan bahwa penyemprotan cairan saat WNI turun dari pesawat sudah sesuai standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
4. Ratusan Warga Tinggalkan Kepulauan Natuna Takut Tertular Virus Corona
Beredar video dan informasi bahwa ratusan warga meninggalkan Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau karena takut tertular virus corona novel (2019-nCoV).
Faktanya, Kepala Dinas Perhubungan Natuna, Iskandar DJ membenarkan memang ada peningkatan warga yang keluar dari Natuna. Mereka meninggalkan Natuna menggunakan KM Bukit Raya menuju Pulau Midai, Serasan, dan Pontianak tetapi tidak ada hubungannya dengan wabah virus itu.
Menurut dia, warga pergi karena ada kegiatan Musrenbang di kecamatan setempat dan adanya pesta panen cengkeh.
5. Kumur dengan Air Garam dapat Mencegah Pneumonia Wuhan
Beredar di sosial media Facebook sebuah unggahan mengenai informasi pencegahan Pneumonia Wuhan dari seorang dokter paru-paru di Tiongkok yakni dengan cara berkumur dengan air garam sebelum bepergian ke tempat umum.
Menurut tim AIS Kemenkominfo mengutip dari berbagai media, Pulmonologist dari RS EMC, Desilia Atikawati mengatakan meski berkumur dengan air garam mempunyai efek sebagai antiseptik di saluran nafas atas tetapi tidak dapat menyembuhkan ataupun mencegah Pneumonia Wuhan.
Menurutnya, tidak ada rekomendasi kumur air garam dapat mencegah Pneumonia dari Organisasi Kesehatan Dunia maupun Kementerian Kesehatan. Ia merekomendasikan untuk memakai masker, mencuci tangan, punya etika batuk yang baik dan menghindari perjalanan ke China.
6. Produknya tak Laku, Warga Tiongkok Mengamuk di Malaysia
Terdapat informasi di media sosial Facebook yang menyebutkan seorang warga Tiongkok mengamuk di Malaysia karena jeruk yang ia jual tidak laku.
Faktanya, amukan warga itu terjadi di suatu pasar kembang di Guangzhou, China. Mereka mengamuk lantaran menjadi korban terdampak wabah virus corona sehingga menyebabkan bisnis mereka anjlok.
7. Pasien Virus Corona di RS SOHC Sangatta, Kalimantan Timur
Beredar informasi tentang adanya pasien yang terjangkit virus corona yang sedang dirawat di RS SOHC Sangatta, Kalimantan Timur.
Faktanya, usai dilakukan penelusuran oleh Kemenkominfo, pihak Rumah Sakit Umum Medika Sangatta melalui akun media sosialnya memberikan klarifikasi bahwa informasi terkait adanya pasien yang terjangkit virus corona yang sedang di rawat di RS Medika Sangatta adalah tidak benar atau hoaks.
8. Virus Corona Sampai di Apartemen Taman Anggrek
Beredar informasi yang menyebutkan bahwa virus corona sudah menjangkit seorang warga China yang tinggal di Apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat. Kabar tersebut beredar melalui pesan berantai WhatsApp serta media sosial Facebook dan Twitter.
Setelah ditelusuri, kabar tentang virus corona yang sudah sampai di Apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat ternyata tidak benar.
Hal tersebut dibantah oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia. Ia mengatakan bahwa kabar tersebut adalah hoaks. Dwi pun menyesalkan kabar tersebut beredar di media sosial. Ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing isu-isu yang tidak benar terkait virus corona.
9. Tempat Karantina WNI dari Wuhan Tak Layak
Beredar informasi di media sosial yang menyatakan bahwa adanya penolakan tempat yang akan dijadikan sebagai karantina bagi WNI yang dipulangkan dari Wuhan karena tak layak huni.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, dr Wiendra Waworuntu mengatakan bahwa karantina WNI di Natuna sudah mendapat persetujuan dari petugas rumah sakit yang ada di Batam dan juga Kepala Dinas untuk melihat layak tidaknya.
Hasilnya, tempat itu layak untuk dijadikan sebagai tempat karantina bagi WNI yang dipulangkan dari Wuhan.
10. Klaim Virus Corona untuk Musnahkan Uighur Tetapi Malah Bocor di Wuhan
Beredar situs warta berita yang mengunggah berita yang berjudul, "Terbongkar ! Virus corona untuk memusnahkan Uighur, tapi malah bocor di Wuhan."
Faktanya, setelah dilakukan pencarian di google search tidak menghasilkan temuan sesuai dengan klaim yang dimaksud. Tidak ada satupun yang menyebut soal virus corona sebagai senjata China yang bocor, apalagi dikaitkan dengan komunitas muslim Uighur.
Selain itu tidak ada bukti kuat yang mendukung dugaan bahwa Virus Corona 2019-nCoV adalah senjata biologis China yang bocor, dicuri dari Kanada dan kemudian dijadikan senjata biologis, atau dugaan bahwa Virus Corona adalah senjata biologis Amerika Serikat. Terlebih, dikaitkan dengan klaim bahwa senjata itu ditujukan untuk etnis Uighur.
11. Video Kunjungan Xi Jinping Untuk Minta Doa Umat Islam
Ada sebuah video yang diunggah salah satu akun Facebook memperlihatkan Presiden China Xi Jinping sedang berada di sebuah masjid dan dikelilingi umat muslim.
Pada unggahan video dituliskan narasi yang mengklaim bahwa Xi Jinping sedang melakukan kunjungan ke sebuah masjid untuk meminta umat muslim mendoakan negara China yang sedang mengalami krisis akibat virus corona.
Faktanya, diketahui bahwa video tersebut merupakan video lama, tepatnya pada saat kunjungan Xi Jinping ke Masjid Xincheng di Yinchuan, ibu kota Wilayah Otonomi Ningxia Hui pada 19 Juli 2016.
Adapun maksud kunjungan tersebut adalah mengajak warga muslim China untuk mempromosikan harmoni sosial dan menolak penyusup agama, dan bukan dalam rangka meminta doa umat muslim China terkait krisis akibat virus corona sedang terjadi.
12. Tim Medis Jepang Berjumlah 1.000 Orang Tiba di Wuhan
Beredar informasi di media sosial Facebook dengan narasi "Tim medis Jepang berjumlah 1.000 orang tiba di Wuhan”.
Faktanya, Kedutaan Besar Jepang di Manila membantah klaim soal pengiriman 1.000 tenaga medis Jepang ke Wuhan. Warga Jepang memang menunjukkan solidaritas pada China terkait penyebaran Virus Corona.
Namun, kabar yang menyebut Negeri Sakura mengirim 1.000 tenaga medis ke Wuhan, juga foto yang digunakan, sama sekali tidak benar.
13. Akibat Virus Corona Babi Dikubur Hidup-Hidup
Beredar di sosial media sebuah unggahan video yang menampilkan babi dan disertai dengan narasi “Telah terjadi pembunuhan massal di China. Akibat dari virus Corona ini. Babi serta unggas di kubur hidup-hidup. Gimana di negeri kita ini… Apakah masih ada yg pelihara babi…???”.
Setelah ditelusuri, video babi yang terdapat pada unggahan tersebut tidak ada hubungannya dengan virus corona. Video tersebut memang benar di China, namun video tersebut adalah video lama yang sudah ada sejak tahun 2018 yakni wabah flu Babi Afrika yang menyebar ke lebih dari setengah provinsi di China. Sebelumnya video yang sama juga pernah dipelintir narasinya pada tahun 2019 “Pemusnahan babi massal di Thailand”.
14. Virus Corona Sudah Masuk Dumai
Telah beredar postingan di media sosial yang menyebutkan isu adanya Anak Buah Kapal (ABK) dari Kapal Tanker asal Hongkong yang positif terkena Virus Corona dan tengah berlabuh di Dermaga PT Pelindo I cabang Kota Dumai.
Setelah ditelusuri, ditemukan fakta bahwa informasi tersebut adalah tidak benar. Hal tersebut dibantah oleh Suprapto selaku Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi KKP Kota Dumai. Beliau menegaskan berita terkait adanya ABK kapal asal Hongkong yang terkena Virus Corona merupakan berita bohong atau Hoaks.
15. WHO Serukan untuk Isolasi China karena Virus Corona Wuhan
Beredar sebuah hasil tangkapan layar berupa artikel dari laman sebuah situs dengan judul "Darurat Corona, WHO Serukan Dunia Isolasi Cina". Dalam artikelnya juga menyebutkan bahwa Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus juga meminta semua negara tidak membiarkan warganya melakukan perjalanan ke China, termasuk untuk urusan dagang.
Setelah dilakukan penelusuran, berita asli dari informasi tersebut diambil dari media Reuters.com dengan judul "WHO declares China virus outbreak an international emergency".
Dalam berita tersebut tidak ditemukan pernyataan dari Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus yang meminta negara-negara di dunia untuk mengisolasi China. Sebaliknya, WHO menyatakan bahwa mereka tidak merekomendasikan adanya pembatasan perjalanan ataupun perdagangan dengan China.
16. Minum Alkohol dapat Membunuh Virus Corona
Beredar di sosial media Twitter sebuah unggahan mengenai minum alkohol dapat membunuh virus corona.
Setelah ditelusuri, dilansir dari suara.com, Pakar Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, Dr. dr. Sukamto Sp.PD, KAI menjelaskan apakah betul bahwa mengkonsumsi alkohol dapat mengobati virus corona, jawabannya jelas tidak benar.
Kemenkominfo pun mengutip dari berbagai media, Sukamto mengatakan bahwa seseorang yang sudah kecanduan alkohol pada dosis tertentu maka bisa menyebabkan kerusakan pada liver. Ia melanjutkan yang dapat mencegah penularan virus corona itu yang paling penting adalah daya tahan tubuh bukan malah diasupi dengan alkohol yang justru membuat tubuh rentan menghadapi virus.
Oleh karena itu, yang dibutuhkan adalah nutrisi pola makan yang seimbang dan istirahat yang cukup.
17. Ilmuwan Memprediksi Virus Corona 2019-nCoV Bisa Membunuh 65 Juta Manusia
Beredar postingan foto di media sosial yang dalam narasinya menyatakan bahwa seorang ilmuwan di John Hopkins Center for Health Security, dalam simulasinya mengatakan virus corona bisa membunuh 65 juta jiwa dalam 18 bulan apabila berhasil mencapai skala pademi.
Menanggapi kabar yang beredar tersebut, pihak Johns Hopkins Center for Health Security meluruskan pernyataannya bahwa simulasi yang dilakukan ilmuwan dalam ajang Event 201 tidak ada kaitannya dengan wabah Virus Corona 2019-nCoV yang sedang terjadi. Adapun virus corona yang digunakan dalam simulasi tersebut adalah fiksi dan hasilnya bukanlah prediksi.
18. Babi Digantung 30 Tahun, Kuliner Ekstrem Terkait Virus Corona
Kabar kuliner ekstrem babi yang digantung 30 tahun yang dikaitkan dengan penyebaran virus corona viral di media sosial. Salah satu artikel berjudul " Dugaan Penyebaran Virus corona, Babi Digantung Selama 30 Tahun, Kuliner Ekstrem Harganya Rp 2 Miliar " menjelaskan bahwa babi yang diawetkan selama puluhan tahun itu merupakan kuliner ekstrem orang China yang dihubung-hubungkan dengan wabah virus corona yang sedang terjadi saat ini.
Faktanya, hingga kini belum ada kesimpulan final soal asal-usul virus. Para ilmuwan masih melakukan riset ilmiah untuk menguak misteri tersebut. Klaim yang mengaitkan kebiasaan makan orang China, termasuk soal babi yang digantung 30 tahun dengan virus corona yang sedang mewabah sama sekali tidak berdasar.
19. WNA China di Purwakarta Terkena Virus Corona
Beredar pesan singkat di Whatsapp terkait kabar tentang seorang WNA asal China yang diduga sakit terkena virus corona enggan di rujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Faktanya, menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Muh Zubaedi, membantah adanya WNA asal China yang terinfeksi virus corona.
Menurutnya WNA tersebut tidak masuk kriteria pasien yang diobservasi untuk corona virus dan menurut informasi dari translater pasien tersebut kondisinya sudah membaik. Para TKA asal Cina diketahui bekerja di proyek pembangunan jalur Kereta Cepat Indonesia-China.
Mereka didatangkan dari berbagai daerah di negara tersebut sejak sekitar satu tahun yang lalu dari Sichuan, Anhui, Shandong, Xianglong, dan Yangsi, bukan berasal dari Wuhan yang merupakan kota kemunculan virus Corona pertama kali.
20. Foto Penemuan Kontainer Biohazard di Konsulat Jenderal Amerika di Wuhan
Telah beredar foto di media sosial yang diklaim sebagai foto kontainer biohazard yang ditemukan terkubur di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Wuhan, Cina. Penemuan itu diduga sebagai penyebab munculnya virus Corona.
Faktanya, foto di atas bukan foto penemuan kontainer biohazard di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Wuhan, Cina. Foto aslinya sudah beredar di internet sejak November 2018, sebelum virus Corona Wuhan pertama kali dilaporkan pada Desember 2019. 21. Virus Corona Ditemukan di Ayam Broiler
Telah beredar informasi di media sosial yang mengatakan bahwa virus corona ditemukan di ayam broiler, dalam narasinya juga menhimbau agar berhati-hati dalam mengkonsumsi ayam broiler.
Faktanya, informasi tersebut tidak benar adanya. Pada tanggal 1 Februari 2020, di tengah wabah virus corona yang mematikan, muncul lagi wabah virus flu burung H5N1. Namun tidak ada satu pun kasus setiap unggas yang ditemukan positif terkena virus corona.
Di sisi lain, virus corona berbeda dari Avian Influenza (H5N1), yang dapat diobati pada manusia dengan obat anti-virus yang tersedia. H5N1 tidak menular di antara manusia dan jarang menyebar ke manusia.
22. Video Non Muslim China Ikut Sholat Karena Takut Tertular Virus Corona
Beredar sebuah video di beberapa platform media sosial seperti YouTube dan Facebook yang memperlihatkan sejumlah orang berlarian dan mengikuti sholat di jalanan. Beberapa narasi video mengklaim bahwa warga China (non muslim) mengikuti sholat tersebut karena takut tertular virus corona.
Faktanya, setelah ditelusuri ternyata video viral tersebut merupakan video lama yang diunggah pertama kali oleh salah seorang pengguna Facebook pada tanggal 5 Juni 2019 saat merayakan lebaran di China.
Dilansir dari deshabhimani.com (sebuah media daring asal India), narasi pada video asli berisi bantahan terhadap klaim atau tuduhan bahwa pemerintah China tidak mengijinkan segala bentuk kegiatan keagamaan. Video tersebut sama sekali tidak terkait virus corona yang mewabah saat ini.
23. Daftar Makanan dan Lokasi yang Terkontaminasi Virus Corona di Australia
Telah beredar postingan di media sosial yang berisi informasi terkait daftar makanan dan beberapa lokasi yang terkontaminasi oleh virus corona di Australia.
Faktanya, informasi tersebut adalah tidak benar. Badan Kesehatan Negara Bagian New South Wales (NSW Health) yang menegaskan bahwa pesan yang beredar terkait larangan pada daftar makanan tersebut adalah hoaks. Larangan kunjungan ke daerah tertentu di New South Wales karena virus corona juga adalah hoaks.
NSW Health juga menegaskan bahwa informasi dalam postingan tersebut bukan berasal dari pihaknya atau entitas apa pun yang berhubungan dengan pihaknya.
24. China Minta Persetujuan Bunuh 20 Ribu Pasien Virus Corona
Beredar artikel berita yang berjudul 'China Meminta Persetujuan Pengadilan untuk Membunuh Lebih dari 20.000 Pasien Virus Corona untuk Menghindari Penyebaran Virus Lebih Lanjut'.
Faktanya, klaim yang diunggah situs ab-tc.com bahwa China meminta persetujuan untuk menghabisi 20 ribu pasien untuk mengendalikan wabah virus Corona (2019-nCoV) sama sekali tidak disertai bukti pendukung, khususnya soal dokumen pengadilan. Temuan para pencari fakta dari sejumlah negara juga membantah klaim tersebut, salah satunya karena reputasi situs ab-tc.com yang beberapa kali menyebar berita hoaks sebelumnya.
25. Dokter Israel Membantu Pasien Corona di China
Beredar sebuah postingan di media sosial yang mengklaim bahwa dokter dari Israel membantu pasien corona di China dengan percobaan vaksin produk dari Israel. Postingan tersebut juga menyertakan beberapa foto yang diklaim merupakan tim dokter Israel.
Faktanya, klaim tentang dokter dari Israel membantu pasien corona di China dengan percobaan vaksin produk dari Israel tersebut tidak benar. Foto tersebut bukan merupakan foto dokter Israel yang membantu pasien corona, melainkan dokter-dokter dari Israel Defense Forces (IDF) yang membantu korban topan Haiyan pada 8 November 2013.
26. Indonesia Tak Mampu Deteksi Virus COrona
telah beredar informasi yang meresahkan terkait dengan kekhawatiran WHO karena Indonesia belum melaporkan satupun kasus virus corona yang terkonfirmasi, yang mana hal tersebut menimbulkan anggapan bahwa Indonesia tidak mampu mendeteksi virus corona.
Faktanya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Siswanto menyanggah tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa laboratorium Balitbang Kemenkes mampu mendeteksi virus Corona.
Balitbang juga sudah berpengalaman dalam memeriksa penyakit new emerging atau penyakit yang baru muncul yang menginfeksi manusia seperti virus Corona.
Sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI, dr. Achmad Yurianto menyampaikan sampai saat ini telah masuk 62 spesimen dengan hasil laboratorium yang menunjukkan 59 spesimen dinyatakan negatif dan tiga spesimen lain masih dalam observasi lebih lanjut. Yuri menambahkan masyarakat Indonesia sebaiknya tidak kecewa dengan posisi Indonesia yang masih zero positif virus novel corona.
27. Thailand Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona dengan Ganja
Beredar di media sosial Facebook, sebuah artikel berita dengan judul "Thailand Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona dengan Ganja."
Faktanya, informasi yang beredar bahwa Pemerintah Thailand berhasil menyembuhkan pasien Virus Corona Wuhan dengan ganja merupakan narasi yang tidak benar.
Adapun obat yang digunakan para Dokter di Thailand untuk mengobati pasien virus corona Wuhan, yaitu obat antiflu dan obat anti-HIV, obat tersebut tidak mengandung ganja. Selain itu, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ganja bisa membunuh virus corona Wuhan.
28. TKA China Ditemukan Meninggal Karena Virus Corona di Meikarta
Telah beredar informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa terdapat Tenaga Kerja Asing (TKA) China yang ditemukan meninggal karena virus corona di pembangunan proyek Apartemen Meikarta, Cikarang Selatan.
Faktanya, informasi tersebut adalah tidak benar. Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan membantah dan mengklarifikasi info tersebut. Menurut penyelidikan di lokasi kejadian, dugaan sementara meninggal karena kecelakaan kerja.
Hendra mengatakan hasil pemeriksaan dokter ada tengkorak korban pecah karena diduga terjatuh, kaki korban juga ada sedikit patah. Terkait korban meninggal yang tengah mengenakan masker, Hendra memastikan itu adalah perlengkapan melekat sesuai standar operasional pekerja proyek ketentuan K3.
29. TujuhPenumpang Lion Air di Manado Positif Terinfeksi Virus Corona
Beredar foto yang memperlihatkan kru pesawat dan sejumlah petugas medis bandara Sam Ratulangi International Airport, Manado, berkerumun di garbarata, tepatnya di muka pintu pesawat bagian depan.
Disebutkan, petugas medis yang mengenakan rompi kuning tengah memeriksa tujuh orang penumpang Lion Air yang positif terinfeksi virus korona.
Faktanya hal tersebut telah diklarifikasi oleh pihak Lion Air. Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro memastikan, tujuh penumpang Lion Air tersebut negatif virus korona.
30. Empat Orang Teridentifikasi Virus Corona di Rs Persahabatan Jakarta
Telah beredar pesan di media sosial WhatsApp yang menyebutkan bahwa terdapat empat orang pasien yang teridentifikasi virus corona di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta.
Faktanya, informasi tersebut dibantah oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Achmad Yurianto. Ia menyatakan bahwa informasi yang beredar di aplikasi pesan WhatsApp itu tidak bena, karena Kemenkes biasanya akan terlebih dahulu mendapat laporan apapun tentang dugaan kasus di rumah sakit.
Hal serupa juga ditanggapi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Rumah Sakit (RS) Persahabatan, Dwi Oktavia yang juga membantah informasi tersebut. Ia mengatakan sejauh yang mereka monitor sampai saat ini, belum ada pasien confirm virus corona di Jakarta. 31. Corona di RSUD dr. Muhammad Zyn
Beredar sebuah tangkapan layar di media sosial WhatsApp yang berisi percakapan grup tentang adanya pasien suspect Corona di RSUD Sampang.
Faktanya, Direktur RSUD dr. Muhammad Zyn Sampang, dr. Titin Hamidah menegaskan bahwa isu suspect Corona yang menyebar di percakapan grup WhatsApp tersebut tidak benar. Pasien tersebut terjangkit Tuberkulosis (TB) paru, dan tengah dirawat di ruang tulip atau perawatan paru.
32. Orang-orang Mencoba Kabur #China’s #CoronaCamps
Beredar di sosial media Twitter sebuah video berisi adegan mobil mendobrak gerbang. Video tersebut disertai dengan narasi "Bukan adegan dari Fast and Furious, tetapi orang-orang mencoba kabur #China’s #CoronaCamps".
Faktanya, video tersebut sudah dipublikasikan pada tahun 2018. Dikutip dari turnbackhoax.id, video tersebut adalah momen dramatis sebuah mobil mendobrak gerbang saat pengejaran polisi di Tiongkok.
Menurut laporan, polisi berusaha menghentikan mobil karena diduga menggunakan plat palsu. Kesimpulannya, narasi pada unggahan tersebut menimbulkan kesalahpahaman, karena tidak ada kaitannya video tersebut dengan virus corona.
33. Virus Corona Sudah Sampai Kuching dan KL Malaysia
Beredar postingan di media sosial yang berisi kabar tentang virus Corona yang sudah mencapai Kuching, Malaysia. Sebuah gambar yang memperlihatkan seorang pria yang tergeletak di lantai. Sejumlah petugas medis terlihat tengah memberikan pertolongan kepada pria tersebut yang diklaim terkena virus corona.
Faktanya, foto dalam postingan tersebut merupakan korban serangan jantung. Petugas medis tampak berupaya memberikan pertolongan pertama dengan menggunakan peralatan CPR dan menekan dada korban.
34. Video Orang Kaya di Wuhan Mulai Stres hingga Menghamburkan Uang
Beredar video di media sosial seperti Twitter yang memperlihatkan seseorang sedang menghamburkan (membuang) sejumlah uang. Video tersebut disertai narasi yang mengklaim bahwa orang kaya di Wuhan mulai stres. Beberapa unggahan lain menjelaskan bahwa akibat virus corona sejumlah warga Wuhan stres hingga mereka menghamburkan uang-uangnya.
Faktanya, video tersebut merupakan video lama yang sudah dipublikasikan pada tahun 2017. Peristiwa dalam video itu sama sekali tidak terkait dengan virus Corona yang mewabah saat ini.