Jakarta, CNN Indonesia -- Asumsi bahwa laki-laki enggan menyuarakan isu keamanan terkait perempuan dipatahkan oleh Usman, seorang petugas keamanan di kantor Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) di Latuharhary, Jakarta.
Pria yang juga bekerja paruh waktu sebagai mitra pengemudi GrabBike ini mengaku kerap berbagi tips tentang cara memperlakukan penumpang perempuan dengan baik kepada rekan-rekan mitra pengemudi GrabBike.
Menurutnya, setiap perempuan memiliki hak untuk merasa aman dalam menjalankan aktivitas harian mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria asal Citayam, Jawa Barat itu merasa tergerak hatinya untuk melakukan hal tersebut usai mendengar beberapa kasus dari Komnas Perempuan bahwa kasus pelecehan seksual kerap dimulai dari hal yang kecil, misalnya saja menggoda atau memanggil perempuan yang sedang melintas.
Usman tak habis pikir, tindakan yang sudah termasuk pelecehan seksual secara verbal itu terkesan sudah biasa di mata masyarakat. Padahal faktanya ini membuat tidak nyaman berbagai pihak, khususnya perempuan.
"Terkadang kalau saya lagi di pangkalan masih suka lihat laki-laki yang masih suka usil, seperti panggil-panggil perempuan yang lagi lewat. Dari situ saya coba kasih tau ke teman-teman biar nggak kayak gitu lagi. Menurut saya jadi kewajiban juga untuk berbagi kepada orang banyak," ujar Usman dikutip dari situs resmi Grab, Senin (23/3).
Selama satu tahun lebih ia bekerja sebagai mitra pengemudi, tentunya banyak kisah unik dan tak terlupakan yang ia alami. Namun ada satu pengalamannya yang paling tak bisa dilupakan, yaitu ketika ia harus menolong persalinan seorang penumpang wanita yang ia antar pada Januari lalu.
"Waktu itu saya selesai kerja dari Komnas Perempuan langsung dapat pesanan dari stasiun. Setelah sampai ternyata penumpangnya itu wanita yang sedang hamil besar. Dari sana saya sudah melihat beliau agak gelisah dan memang tujuannya pun minta diantarkan ke rumah sakit. Rupanya, saat itu memang sudah waktunya dia bersalin," ujar Usman.
Dengan hati-hati Usman pun membawa sang penumpang ke rumah sakit. Di sana suami penumpangnya sudah menunggu. Selama perjalanan, Usman mengaku cukup khawatir dan bahkan tidak berani membawa motor melaju cepat.
"Sepertinya waktu itu bahkan motor saya jalan lebih lambat daripada orang jalan kaki, saking hati-hatinya. Pekerjaan ini mengajarkan saya untuk lebih sabar, kuat, namun tetap mengedepankan kemanusiaan karena kita akan bertemu dengan banyak orang yang memerlukan bantuan kita," tambahnya.
Kisah Usman merupakan salah satu dari jutaan perjuangan mitra pengemudi Grab yang mengedepankan keamanan dalam menjalankan pekerjaannya.
Untuk mendukung Usman dan mitra pengemudi lainnya, Grab menghadirkan berbagai fitur keamanan terbaru termasuk Verifikasi Wajah Mitra Pengemudi dan Penumpang, Penyamaran Nomor Telepon, Bagikan Perjalanan, Tombol Darurat, dan Kamera GrabSiaga.
Dengan fitur keamanan berkendara yang lengkap bersama Grab, kini semua orang bisa melakukan berbagai hal tanpa rasa takut atau enggan.
(fef)