MIT Buat Alat Deteksi Pernafasan Pasien Corona dari Rumah

CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2020 04:26 WIB
Healthcare workers assist COVID-19 patients at a library that was turned into an intensive care unit (ICU) at Germans Trias i Pujol hospital in Badalona, Barcelona province, Spain, Wednesday, April 1, 2020. The new coronavirus causes mild or moderate symptoms for most people, but for some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness or death. (AP Photo/Felipe Dana)
Illustrasi pasien virus corona. (AP Photo/Felipe Dana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah peneliti CSAIL (Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory) dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT) Amerika Serikat mengembangkan sebuah alat yang diperuntukkan bagi tenaga medis agar dapat mendeteksi pergerakan dan pernapasan pasien virus corona Covid-19 dari rumah mereka.

Alat itu menyerupai sebuah router Wifi yang akan dipasang di dinding ruang rawat inap pasien.

Lalu mereka memanfaatkan sinyal nirkabel dan teknologi AI (Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan) untuk mendeteksi berbagai macam aktivitas yang dilakukan pasien, yang paling terpenting adalah mengamati pola pernapasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, sinyal nirkabel tersebut bakal memancarkan radiasi 1.000 kali lebih sedikit dibanding radiasi ponsel seperti dikutip laman resmi CSAIL MIT dari Tech Crunch.

Alat ini dinamakan Emerald dan telah diuji coba di beberapa rumah sakit AS, salah satunya di Heritage Assisted Living, Kota Boston, Framingham.

Selain memantau pola pernapasan, data Emerald akan menunjukkan apakah ada peningkatan pola tidur pada pasien Covid-19 atau tidak.

"Mengingat bagaimana Emerald dapat menghasilkan data kesehatan yang penting tanpa harus berkontak langsung dengan pasien, maka dapat meminimalkan risiko tenaga medis terjangkit Covid-19," tutur Asisten Profesor Psikiatri di Harvard Medical School, Vahia.

Lebih lanjut kata Vahia, Emerald tidak hanya diperuntukkan tenaga medis dengan pasien Covid-19. Sebagai seorang psikiater, ia juga menjajal alat ini kepada pasiennya yang mengalami gangguan kecemasan dan insomnia.

Selain di rumah sakit, Emerald juga ditempatkan di panti-panti jompo karena orang dengan lanjut usia dianggap rentan terinfeksi virus corona.

"Sudah jelas bahwa pasien lanjut usia berisiko tinggi terpapar Covid-19. Mereka (petugas di panti jompo) akan sangat diuntungkan dengan hadirnya Emerald karena mengumpulkan data medis secara real time," kata salah satu pengawas kesehatan di Heritage Assited Living, William McGrory.

(din/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER