Grab Indonesia kali ini mengajak bisnis kecil dan tradisional di Bandarlampung untuk merambah teknologi agar tidak tertinggal dalam kompetisi ekonomi digital melalui program #TerusUsaha.
Head of West Indonesia Grab Indonesia Richard Aditya mengatakan melalui program #TerusUsaha di Bandarlampung, pihaknya memberikan akselerasi khusus untuk melatih dan meningkatkan keterampilan UMKM, serta iklan gratis secara online agar dapat meningkatkan penjualan dan daya saing mereka di pasaran.
"Program #TerusUsaha ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang GrabForGood yang bertujuan memastikan seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati manfaat positif dari teknologi kami yang inklusif,” ujar Richard melalui keterangan resmi, Rabu (15/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi usaha skala kecil dan sektor informal merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Bandarlampung. Terhitung awal 2018, Dinas Koperasi dan UKM (Depkop) Provinsi Lampung mencatat ada 157.922 pelaku UMKM dengan 64 persen di antaranya merupakan pelaku usaha skala mikro.
Melihat potensi tersebut, diperlukan digitalisasi dan peningkatan kapasitas UMKM agar mampu beradaptasi dan lebih berkembang usahanya. Dengan demikian ketangguhan ekonomi Kota Bandarlampung dapat terjaga meski di era new normal.
"Selama pandemi, kami melihat bahwa banyak UMKM yang belum beralih ke platform digital telah merasakan dampak negatif dari pandemi ini, yaitu jumlah pelanggan mereka berkurang akibat dibatasinya kegiatan masyarakat di luar rumah. Ini membuat kami fokus pada digitalisasi dan edukasi UMKM agar mereka bisa bangkit, karena saat mereka bertumbuh, ketahanan ekonomi kota akan terjaga.
Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Lampung Chusnunia Chalim mengapresiasi terobosan Grab di masa pandemi sebagai salah satu upaya menjalankan protokol kesehatan. Melalui program ini, penjual dan pembeli dapat terlindungi.
“Pemerintah Provinsi Lampung juga senantiasa mendorong UMKM agar digitalisasi. Selama ini UMKM memiliki hambatan atau kesulitan dalam memasarkan produknya, keberadaan Grab sangat membantu karena dapat memfasilitasi untuk menyambungkan antara produsen dengan konsumen. Selain itu, diperlukan kolaborasi pemerintah dan swasta dalam meningkatkan peran UMKM sebagai penggerak sektor riil dan pilar perekonomian di Indonesia,” ujarnya.
Sebagai informasi, Program Terus Usaha Grab ini sebelumnya sudah dijalankan di dua kota besar yakni Balikpapan, Kalimantan Timur dan Manado, Sulawesi Utara. Berkat program ini, Grab berhasil membawa ratusan mitra Industri Kecil Menengah (IKM) binaan masuk dalam platform digitalnya.
(fef)