Netizen mengkritik kata anjay yang dipermasalahkan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Namun tagar yang bergaung #AnjayKPAI malah menyasar Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Mereka menilai penggunaan kata tersebut merupakan kata pergaulan sehari-hari. Selain itu, mereka juga berpendapat masih ada kata serupa anjay yang secara nilai rasa lebih terasa kasar ketimbang anjay.
"Dari sekian banyaknya kata yg serupa, kenapa cuma Anjay? #AnjayKPAI" cuit seorang netizen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara netizen lain menganggap sekarang saatnya kembali ke kata serupa anjay yang lain.
Padahal ada banyak isu lain yang dinilai lebih penting untuk dipermasalahkan ketimbang soal anjay.
Gerakan protes yang dilayangkan netizen ramai menggunakan tagar #AnjayKPAI. Padahal yang menginisasi isu ini bukanlah lembaga perlindungan anak itu.
KPAI pun membela diri lewat cuitannya seraya menjelaskan Komnas PA berbeda dengan lembaga itu.
KPAI pun meminta usulan pemidanaan kata 'anjay' tidak disangkut pautkan dengan pihaknya karena tidak pernah mengusulkan wacana tersebut.
Seorang netizen lain juga mengingatkan kalau yang melontarkan isu anjay ini adalah Komnas PA bukan KPAI.
"Jangan salah sasaran guys. Harusnya #ANJAYkomnasPA. Komnas PA itu lembaga swasta, KPAI lembaga negara.
Sebelumnya, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait menyebut kata tersebut dinilai berpotensi pidana karena merupakan salah satu bentuk kekerasan atau bullying.
Meski demikian, Arist menjelaskan jika kata ini diucapkan sebagai kata ganti ucapan ekspresi kekaguman, maka 'anjay' tak mengandung unsur bullying.
Namun, jika 'anjay' dilontarkan untuk merujuk sebutan kata pengganti satu binatang, maka 'anjay' bisa bermakna merendahkan martabat seseorang.
(eks)