Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mendeteksi total 14 WGS (whole genome sequences) virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 yang mewabah di Indonesia.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan BPPT berhasil menemukan 12 data WGS, sedangkan Task Force Riset Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC-19) telah mengumpulkan 2 data WGS.
"Ada 12 data WGS baru yang berhasil kami temukan lagi. Ini melengkapi 2 data dari TFRIC-19 yang sebelumnya telah dikirimkan ke bank data dunia atau GISAID. Jadi, ada 14 data WGS yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan vaksin covid-19," kata Hammam dalam keterangan, Minggu (13/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hammam menjelaskan data 14 WGS itu berguna untuk memberikan gambaran profil genetik virus SARS-CoV-2 yang ada di Indonesia.
Makin banyaknya data WGS yang dimiliki oleh Indonesia, semakin besar pula peneliti bisa memahami terkait mutasi virus SARS-CoV-2 yang ada di Indonesia.
Selain itu, data WGS juga penting untuk mengetahui transmisi virus di Indonesia dan pengembangan obat hingga vaksin untuk mendukung penanganan Covid-19.
"Semakin banyak WGS yang kita submit ke GISAID, maka informasi dan data terkait dengan virus SARS-CoV-2 dan mutasinya di Indonesia dapat diketahui secara global," tutur Hammam
Lihat juga:Daftar Negara yang Hadapi Mutasi Virus D614G |
Sejauh ini, total Indonesia telah menemukan 44 data WGS yang telah terkumpul di Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
Rinciannya, LBM Eijkman telah menemukan 10 WGS, LIPI 2 WGS, UGM 4 WGS, ITD Unair 14 WGS, dan BPPT bersama TFRIC-19 sebanyak 14 WGS.
Hammam kemudian menekankan bahwa BPPT dan TFRIC-19 akan terus berupaya untuk menambah jumlah data WGS dari Indonesia.
"Dengan 14 WGS baru yang ditemukan BPPT bersama TFRIC-19, maka Indonesia telah memiliki total 44 koleksi data. Data WGS baru ini telah dikumpulkan ke GISAID agar semakin banyak informasi terkait covid-19 yang tersedia dan dapat membantu berbagai pihak dalam penanganan pandemi," kata Hammam.
(jnp/bir)