Varian terbaru peluru kendali atau rudal 'Zolfaghar Basir' baru saja dipamerkan oleh Pasukan Garda Revolusi Iran. Peluru kendali atau misil balistik ini menjadi andalan Iran dalam konfrontasi dengan Amerika Serikat.
Kantor berita Tasnim mempublikasikan varian terbaru Zolfaghar Basir yang terpasang di truk peluncur selama peresmian Taman Dirgantara Nasional Teheran pada hari Minggu (27/8).
CNNIndonesia.com merangkum beberapa fakta terkait rudal angkatan laut tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misil Zolfaghar yang pertama kali dipamerkan pada 2016 itu diklaim berdasarkan pedang milik sepupu Nabi Muhammad SAW, Ali Bin Abi Thalib. Pedang itu digambarkan berbentuk seperti gunting.
Zolfaghar atau Zulfiqar biasa digunakan sebagai jimat oleh para umat muslim pada saat berperang. Pada abad pertengahan, pedang ini dijadikan simbol dalam panji-panji pasukan yang akan berperang.
Dilansir dari The Australian, pasukan Garda Revolusi Iran menggunakan Zolfaghar pada 2017 dan 2018 melawan ISIS di Suriah sebagai pembalasan atas serangan teroris.
Rudal itu juga digunakan pada Januari 2020 untuk menargetkan markas pasukan AS di Irak yang menampung pasukan AS. Hal ini dilakukan beberapa hari setelah AS membunuh jenderal tinggi Iran Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad.
Menurut Teheran, jangkauannya lebih dari dua kali lipat dibandingkan rudal angkatan laut Republik Islam lainnya, termasuk melebihi "Hormuz-2" yang memiliki jangkauan 300 kilometer ketika diuji pada Maret 2017.
'Pesian Gulf' yang memiliki jangkauan 250 kilometer juga masih kalah dibandingkan Zolfaghar.
Zolfaghar Basir diungkap tak lama setelah kapal induk AS USS Nimitz melintasi Selat Hormuz. Tindakan AS beberapa hari setelah pasukan Iran membuka pangkalan angkatan laut baru di Selat Hormuz. Selat ini dilalui seperlima dari minyak dunia lewat.
Rudal ini pertama kali diungkap pada 2017. Para pejabat Iran telah berulang kali menggarisbawahi bahwa negara tersebut tidak akan ragu untuk memperkuat kemampuan militernya, termasuk kekuatan misilnya.
Rudal itu sepenuhnya dimaksudkan untuk pertahanan, dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah tunduk pada negosiasi.