Protes Ciptaker, Muncul Pengkhianat di Situs DPRD dan DPR RI

CNN Indonesia
Jumat, 09 Okt 2020 07:52 WIB
Situs DPR RI hingga DPRD diretas dengan tulisan pengkhianat imbas protes pengesahan Omnibus Law UU Ciptaker.
Situs DPR RI hingga DPRD kena retas imbas protes Omnibus Law UU Ciptaker (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa situs lembaga tinggi negara mulai dari DPR RI, DPRD, hingga Pengadilan menjadi korban peretasan sebagai bentuk protes masyarakat penetapan Omnibus Law UU Ciptaker.

UU Cipta Kerja (Ciptaker) Omnibus Law sendiri ditetapkan pada 5 Oktober lalu.  

Ada empat situs yang diretas oleh orang tidak dikenal. Keempat situs tersebut adalah Pengadilan Negeri (PN) Polewali Sulawesi Barat, PN Muara Bulian Jambi, DPRD Parepare Sulawesi Selatan, dan situs Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situs DPR RI

Kejadian peretasan yang cukup mencengangkan adalah peretasan situs DPR pada 8 Oktober.  Situs Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di dpr.go.id mengalami kelumpuhan sehingga tak bisa diakses. Akibatnya situs itu sama sekali tak bisa diakses seperti sedia kala.

Saat situs dibuka, muncul tulisan 'An error occurred while processing your request'. Artinya, terjadi error saat pemrosesan permintaan akses Anda. Ada pula kode 'Reference #102.73a20017.1602128336.26f168a'.

Warganet lain mengatakan sebelum terjadi kelumpuhan, situs DPR juga sempat diretas. Halaman utama situs DPR yang seharusnya bertuliskan 'Dewan perwakilan Rakyat', berubah menjadi 'Dewan Penghianat Rakyat'.



 

 

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Plate menyebut situs tersebut sedang dalam penanganan.

"Sedang dalam penanganan dan Tim IT DPR RI sudah menurunkan situs yang dihack tersebut," tulisnya saat dihubungi, Kamis (8/10).


Saat ini situs DPR sudah dapat diakses kembali.  Pada pukul 11.05 WIB (8/10)  situs sudah kembali bisa diakses.

DPRD Parepare

Kumpulan Situs yang Jadi Korban Peretasan Protes Omnibus Law. (tangkapan layar/jonathan)Foto: cnnindonesia/jonathan
Kumpulan Situs yang Jadi Korban Peretasan Protes Omnibus Law. (tangkapan layar/jonathan)

Tak hanya situs pengadilan negeri daerah, pada 8 Oktober situs DPRD Parepare juga dilaporkan diretas. Alamat situs di dprd-pareparekota.go.id itu tampak menampilkan foto segerombolan anggota DPR setelah menyelesaikan pembahasan Omnibus Law.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, foto tersebut dilengkapi dengan tulisan 'The Real Impostor DPR'. Patut diketahui bahwa impostor merupakan istilah untuk pengkhianat di game Among Us. 

Peretas mengatasnamakan diri mereka sebagai Juna dan Lutfie404. Peretas mengganti warna latar belakang situs menjadi hitam. Di bagian bawah foto, peretas juga menuliskan narasi sebagai berikut:

"Hai DPR, Para Bedebah, Anjing, Tikus Berdasi, Sekaligus Sampah Masyarakat, Sudahkah Kalian Memikirkan Nasib Rakyat Hari ini? Atau Justru sibuk tidur memimpikan uang yang kalian dapatkan? THE REAL IMPOSTOR INDONESIA"

Hingga saat ini situs DPRD Parepare masih tak bisa diakses.

PN Polewali

Peretasan terhadap situs PN Polewali, Sulawesi Barat dilakukan oleh peretas yang mengatasnamakan SorongGetar. Kejadian ini dilaporkan pada 7 Oktober lalu. Peretas menampilkan sekumpulan anggota DPR yang beberapa hari lalu menyelesaikan pembahasan RUU Ciptaker.

Selain foto, peretas membubuhi kalimat 'IMPOSTOR DRP' pada foto tersebut. Tagar #SavePoliticsIndonesia juga nampak dibawah foto segerombolan anggota DPR tersebut.

Hingga saat ini situs itu belum bisa diakses. Bahkan saat dicari di Google Search, situs itu menampilkan hasil situs dengan tulisan 'Hacked by Sorong6etar'.

PN Muara Bulian

peretasan situs pengadilan imbas pengesahan uu ciptakerFoto: (dok. screenshot situs Pengadilan Muara Bulian)
peretasan situs pengadilan imbas pengesahan uu ciptaker

Situs PN Muara Bulian di Jambi juga menjadi korban peretasan pada 7 Oktober lalu.  Peretas yang mengatasnamakan dirinya sebagai TangerangXploit Team.

Mereka nampak mengunggah sebuah foto aksi demo berisi tulisan 'DPR SEHAT' pada laman situs tersebut.

Sama seperti situs PN Polewali, situs ini juga belum bisa diakses hingga saat ini. Saat dilakukan pencarian di Google Search, situs itu menampilkan hasil  situs dengan tulisan  'Hacked by  TangerangXploit Team ' lengkap dengan deskripsi 'di mana Pancasila ke 5?'.

(jnp/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER