Ahli Temukan Virus Corona Tahan 28 Hari di HP dan Suhu Dingin

CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2020 09:56 WIB
Studi dari peneliti Australia menyebut virus corona bisa bertahan hingga 28 hari di permukaan ponsel terutama dalam suhu dingin.
Ilustrasi virus SARS-CoV-2 menempel di ponsel. (Foto: (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika))
Jakarta, CNN Indonesia --

Penelitian terbaru menunjukkan virus corona bisa bertahan di permukaan handphone (HP) hingga 28 hari pada suhu dingin.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan para peneliti Australia, virus corona SARS-CoV-2 mampu bertahan hingga 28 hari dengan kondisi suhu ruangan tercatat 20 derajat Celcius.

Tapi, pada kondisi suhu ruangan yang lebih tinggi, misal 40 derajat Celcius, virus corona yang menular hanya bertahan tak lebih dari 24 jam di beberapa jenis permukaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Virus yang dapat hidup diisolasi hingga 28 hari pada suhu 20 derajat Celcous dari permukaan seperti kaca, baja tahan karat (stainless steel), uang kertas, dan uang polimer," tulis laporan itu yang dipublikasikan pada jurnal Virologi.

Mereka melakukan percobaan dengan menempatkan droplet ke berbagai jenis permukaan. Mulai dari plastik, uang kertas, stainless steel, katun, vinyl, dan kaca yang banyak digunakan di ruang ATM dan ponsel. Sebab, bahan-bahan ini banyak digunakan dalam keseharian.

Saat ini, para peneliti masih berdebat soal kemungkinan penularan virus corona lewat permukaan benda. Sebab, studi sebelumnya dari peneliti di Italia menyebut kecil kemungkinan virus penyebab penyakit Covid-19 ini menular dari permukaan benda.

Penelitian baru ini yang dilakukan oleh para ilmuwan di CSIRO, badan sains nasional Australia. Berdasarkan riset yang mereka lakukan, virus corona SARS-CoV-2 dapat bertahan di permukaan yang tidak berpori lebih lama dari yang diperkirakan.

Penelitian ini diterbitkan dalam Virology Journal pada Senin (12/10). Namun, percobaan ini dilakukan di bawah kondisi laboratorium yang terkontrol dan dalam kondisi gelap. Sehingga, ada kemungkinan virus corona bertahan lebih lama ketimbang pada situasi sebenarnya di lapangan.

Lebih lanjut, Debbie Eagles, Wakil Direktur Pusat Kesiapsiagaan Penyakit Australia (ACDP) menyebut penularan virus corona lewat permukaan benda seperti handphone ini bakal bergantung pada sejumlah kondisi.

"Peran penularan (virus corona) lewat permukaan benda akan dipengaruhi dari berapa sering kontak permukaan (dilakukan) dan jumlah virus yang dibutuhkan agar bisa menginfeksi," kata Eagles, seperti dikutip CNET

Namun, menurutnya penelitian yang menunjukkan berapa lama virus ini bertahan di permukaan punya arti penting untuk mengembangkan strategi mitigasi pengurangan risiko penularan Covid-19 di tempat-tempat dengan tingkat kontak yang tinggi.

Sebelumnya, peneliti dari Universitas Pavia, Italia, membuat penelitian lanjutan berdasarkan penelitian profesor mikrobiologi Goldman dari Universitas Rutgers, New Jersey, Amerika Serikat.

Dalam penelitian laboratorium di AS, Goldman berpendapat kemungkinan penularan virus corona melalui permukaan benda mati sangat kecil.

Para peneliti Italia pun membuat penelitian lanjutan di lapangan, bukan lingkungan laboratorium. Hasilnya, menurut mereka virus corona SARS-CoV-2 tidak bisa dikultur dari permukaan.

Upaya Mondeli dkk untuk membiakkan SARS-CoV-2 dari permukaan benda di rumah sakit tidak berhasil. Sehingga mereka berkesimpulan penularan virus corona SARS-CoV-2 lewat permukaan benda tidak mungkin terjadi dalam kondisi kehidupan nyata.

Selain itu, penularan lewat benda mati juga dinilai tak akan terjadi jika dilakukan prosedur standar kebersihan dan tindakan pencegahan.

(eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER