Perusahaan mesin pencari populer, Google dan perusahaan investasi Singapura Temasek dilaporkan membeli saham unicorn e-Commerce Tanah Air, Tokopedia.
Google sekarang memegang 1,6 persen Tokopedia, sementara Anderson Investments yang berafiliasi dengan Temasek memiliki 3,3 persen saham Tokopedia. Data itu didapat dari dokumen yang diajukan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, tertanggal 4 November 2020.
Saham Tokopedia yang dipegang Google bernilai Rp16,7 miliar sementara saham yang dimiliki Anderson bernilai Rp33,4 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Asia Nikkei, kedua perusahaan tersebut menyuntikkan dana ke Tokopedia sekitar US$350 juta atau sekitar Rp4,9 triliun (US$1 = Rp14,100).
Angka tersebut disebut belum mencerminkan modal yang sebenarnya dibayarkan oleh kedua belah pihak, sementara investasi bisa datang dalam beberapa tahap. Google dan Temasek dapat meningkatkan kepemilikan saham mereka di unicorn Indonesia di kemudian hari.
SoftBank Group tetap menjadi pemegang saham terbesar di Tokopedia dengan 33,9 persen saham di perusahaan yang dimiliki melalui berbagai entitas termasuk Vision Fund.
Perusahaan Jepang tersebut tampaknya telah melepas sebagian sahamnya di pasar sekunder, dengan kepemilikannya yang menurun dibandingkan Mei. Grup Alibaba China adalah pemegang saham terbesar kedua dengan kepemilikan 28,3 persen.
Investasi Google di Tokopedia adalah suntikan dana kedua ke unicorn Indonesia, setelah berinvestasi di Gojek pada tahun 2018.
Saham raksasa teknologi AS sebesar 6,9 persen itu menjadikannya pemegang saham terbesar kedua di Gojek setelah Gamvest, sebuah entitas yang dimiliki oleh investor negara Singapura GIC, mulai pertengahan Juli 2020.
Di balik langkah Google membeli saham Tokopedia, perusahaan teknologi AS disebut semakin melihat peluang investasi di Asia karena pertumbuhan di AS dan Eropa melambat. Mereka telah menggelontorkan dana besar ke India dan sekarang mulai melakukan hal yang sama di Indonesia, pasar terbesar ketiga di Asia.
Selain itu menurut PYMNTS.com, Indonesia sedang mengalami ledakan e-Commerce yang besar. Jumlah uang yang dibelanjakan secara online diperkirakan hampir empat kali lipat pada tahun 2025, ketika diproyeksikan mencapai US$82 miliar.