Matahari dilaporkan melepaskan letusan atau suar terkuatnya dalam lebih dari tiga tahun terakhir. Ledakan matahari diukur sebagai suar M4.4.
Mengutip Space, letusan atau suar terang pijar M4.4 disertai dengan pelepasan massa koronal, yang sering kali menyertai jilatan api matahari. Ejeksi massa koronal adalah pelepasan besar plasma dan medan magnet dari korona matahari, atau lapisan terluarnya.
Letusan ini memulai siklus matahari baru (siklus matahari 25), yang dimulai pada Desember 2019 dan diumumkan pada bulan September 2020. Siklus matahari sebelumnya (siklus matahari 24) berlangsung dari 2008 hingga 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas dasar itu para ahli mengaku terkejut dengan fase aktivitas matahari baru yang dimulai dengan ledakan dahsyat.
Melansir Forbes, suar atau letusan matahari memiliki beberapa kategori. Suar kelas C kecil, suar M berukuran sedang dan suar kelas X utama. Setiap kelas juga memiliki subkategori dari 1 hingga 9. Suar M9 lebih kuat dari M4.
Suar atau flare bisa berdampak pada banyak hal. Suar kelas-M seperti yang dipantau ahli belakangan ini biasanya menimbulkan gangguan terbatas di Bumi.
Ahli astronomi, Tony Phillips mengatakan sinar-X dan radiasi sinar ultraviolet (UV) dari letusan matahari terionisasi di bagian atas atmosfer Bumi, menghasilkan pemadaman radio gelombang pendek di atas Atlantik Selatan.
"Operator radio mungkin telah memperhatikan efek propagasi aneh pada frekuensi di bawah 20 MHz dengan beberapa transmisi di bawah 10 MHz padam sepenuhnya," katanya.
"Periode peningkatan aktivitas dan bintik matahari yang eksplosif hingga kira-kira pertengahan 2025," tambahnya.
Lihat juga:Penampakan Awan Raksasa di Planet Mars |
Sementara itu, Fisikawan Matahari di Pusat Prediksi Cuaca Antariksa NOAA Doug Biesecker mengatakan tidak memperkirakan sebelumnya bahwa Siklus Matahari 25 akan dahsyat. Letusan hebat dari matahari, tambahnya, dapat terjadi kapan saja.
Dalam catatan sejarah, badai matahari besar telah menyebabkan pemadaman listrik yang signifikan di Bumi di masa lalu, terutama di Quebec pada tahun 1989.
Dampak langsung suar matahari terkuat yang tercatat adalah 'Peristiwa Carrington' tahun 1859. Peristiwa itu merusak peralatan elektronik di tanah, yang sebagian besar terdiri dari sistem telegraf pada saat itu.
Banyak yang telah memperingatkan bahwa masyarakat digital dan ketergantungan pada komunikasi berbasis satelit sangat rentan terhadap badai matahari yang kuat dan bisa datang kapan saja.
"Bintik matahari tersembunyi yang menghasilkan peristiwa besar ini akan berputar ke sisi Bumi matahari selama satu atau dua hari ke depan. Maka kemampuannya untuk memicu badai geomagnetik akan sangat meningkat," kata dia.