Gojek-Grab Kompak Bungkam Soal Isu Merger

CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2020 10:40 WIB
Gojek dan Grab kompak, sama-sama tak berkomentar terkait isu penggabungan perusahaan yang kembali menyeruak.
Ilustrasi. Gojek dan Grab bungkam soal rencana penggabungan perusahaan (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gojek dan Grab bungkam ketika menanggapi isu merger atau penggabungan perusahaan yang kembali menyeruak.

Kedua raksasa ride-hailing ini kompak tidak memberikan komentar terhadap isu tersebut. Kepada CNNIndonesia.com, Gojek menolak berkomentar terhadap isu ini karena menganggap isu tersebut baru rumor yang beredar di pasar.

"Kami tidak dapat menanggapi rumor yang beredar di pasar," kata Chief Corporate Affairs, Nila Marita kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Nila justru mengatakan bisnis fundamental Gojek semakin kuat meski terdampak pandemi. Nila mengklaim beberapa layanan Gojek mencatatkan kontribusi margin positif.

"Yang dapat kami sampaikan adalah fundamental bisnis Gojek semakin kuat termasuk di masa pandemi," kata Nila.

Lebih lanjut, nila menyatakan Gojek terus fokus terhadap pertumbuhan layanan agar berdampak positif bagi pengguna dan mitra.

"Kami terus memprioritaskan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna dan mitra kami di seluruh tempat kami beroperasi," kata Nila.

Senada dengan Gojek, Grab juga menolak untuk berkomentar mengenai isu merger ini. Lebih lanjut Grab mengatakan isu itu merupakan spekulasi yang beredar di pasar.

"Kami tidak berkomentar mengenai spekulasi yang beredar di pasar," kata juru bicara Grab.

Lebih lanjut, regulator transportasi di Indonesia, Kementerian Perhubungan mengatakan tidak mengetahui mengenai isu merger antara Grab dan Gojek.

"Belum dengar saya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi saat dihubungi, Rabu (2/11) malam.

Sebelumnya, dilaporkan ada isu penggabungan Gojek dan Grab. Diskusi tersebut muncul ketika kedua perusahaan yang bersaing ini merugi di berbagai negara akibat berbagai pembatasan terkait virus Covid-19.

Isu itu menyebut pendiri Grab Anthony Tan akan menjadi CEO dari entitas gabungan, sementara eksekutif Gojek akan menjalankan bisnis gabungan baru di Indonesia dengan merek Gojek.

(jnp/eks)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER