KALEIDOSKOP 2020

Perjalanan 12 Vaksin Covid-19 Dunia

CNN Indonesia
Selasa, 29 Des 2020 16:11 WIB
Saat ini di seluruh dunia ada 12 vaksin Covid-19 yang sudah lewati fase ketiga uji klinis dan sudah ada yang siap disuntikkan.
Ilustrasi vaksin corona Moderna. (AP/Hans Pennink)

Vaksin berjenis non-replicating viral vector berdasarkan adenovirus simpanse. Uji fase ketiga dilakukan di Amerika Serikat, India, Inggris, Brasil, Afrika Selatan dan Brasil.

Uji klinis di AS sempat dihentikan karena relawan mengalami penyakit yang tak bisa dijelaskan. Salah satu relawan dikabarkan meninggal di Brasil. 

Vaksin dilaporkan menghasilkan respons kekebalan pada orang lanjut usia. Perusahaan akan mendistribusikan 400 juta dosis ke Uni Eropa. Perusahaan memiliki kapasitas produksi dua miliar dosis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AstraZeneca dan Universitas Oxford mengklaim AZD1222 yang mereka kembangkan berhasil mencapai tingkat keampuhan 70 persen melawan Covid-19 akibat infeksi virus corona.

Dalam waktu dekat Inggris kemungkinan juga akan akan memberi lampu hijau bagi vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford.

8. Johnson & Johnson (Amerika Serikat)

Vaksin berjenis non-replicating viral vector. Uji klinis fase 3 ke 60 ribu peserta. Tidak seperti vaksin lain dalam uji coba fase ketiga, vaksin ini hanya membutuhkan satu dosis.

Perusahaan berkomitmen 100 juta dosis akan didistribusi di AS, 200 juta di Uni Eropa. Target produksi satu miliar dosis pada 2021. Uji klinis sempat ditunda setelah ada relawan jatuh sakit.

9. Pfizer, BioNTech/Fosun Pharma (Jerman, AS, & China)

Vaksin berbasis RNA ini mampu picu imunitas dalam uji klinis 1 dan 2. Uji klinis fase ketiga dilakukan kepada 30 ribu sukarelawan di AS, Argentina, Brasil, dan Jerman.

Vaksin ini adalah vaksin yang berisi instruksi genetik untuk membuat protein virus seperti protein spike SARS-CoV-2 agar tubuh bisa membangun imunitas.

Sel-sel di tubuh penerima kemudian menggunakan instruksi untuk membuat protein di dalam tubuh agar sel-sel kekebalannya dapat melihat dan merespons protein itu.

Sebanyak 100 juta dosis akan didistribusikan di AS pada Desember, 120 juta dosis di Jepang, dan 200 juta dosis di Eropa.

Infografis Beda Vaksin Pfizer, Moderna, OxfordFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Infografis Beda Vaksin Pfizer, Moderna, Oxford

Perusahaan menargetkan produksi 1,3 miliar vaksin pada akhir 2021. Vaksin harus disimpan dalam kondisi beku hingga minus 80 derajat celsius.

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech dilaporkan memiliki tingkat keberhasilan sebesar 95 persen dan kini telah disetujui untuk digunakan di Inggris.

Sejauh ini, vaksin tersebut telah diuji ke 43.500 orang di enam negara dan telah terbukti mencegah mereka tertular Covid-19 dengan keberhasilan tinggi, bahkan pada kelompok usia yang lebih tua.

Inggris menjadi menjadi negara pertama yang menyuntikkan vaksin Pfizer ke warganya pada 8 Desember 2020. Menyusul setelah Inggris adalah Brasil, Kanada, Bahrain hinggal Israel yang akan memulai vaksin bulan Desember 2020.

10. Anhui Zhifei Longcom/Institute of Microbiology, Chinese Academy of Sciences (China).

Perusahaan China Anhui Zhifei Longcom dan Akademi Ilmu Kedokteran China bermitra untuk membuat vaksin. Kandidat vaksin yang dikembangkan terdiri dari adjuvan, bersama dengan bagian protein spike yang menularkan virus.

Perusahaan meluncurkan uji coba tahap kedua pada bulan Juli, diikuti dengan uji coba tahap ketiga dengan 29 ribu sukarelawan pada bulan Desember.

11. Moderna/NIAID (Inggris & AS)

Vaksin ini berbasis RNA dan diklaim 94,1 persen bisa mencegah penularan Covid-19. Bahkan Moderna mengklaim vaksin buatannya 100 persen dapat mencegah gejala berat kasus Covid-19.

Uji klinis ketiga vaksin dilakukan kepada 30 ribu sukarelawan. Moderna akan mengajukan EUA pada akhir tahun 2020. Sebanyak 100 juta vaksin akan didistribusikan di AS. Selain AS, vaksin juga akan didistribusikan ke Kanada, Jepang, dan Qatar.

12. Novavax (AS)

Vaksin buatan Novavax ini berjenis protein subunit.  Vaksin protein subunit adalah vaksin yang menargetkan bagian dari virus. Pembuatan protein dilakukan dengan memecah seluruh virus menjadi beberapa bagian menggunakan pelarut seperti eter.

Terkini, pembuatan vaksin dapat menggunakan genetik rekombinan, di mana gen untuk protein dimasukkan ke dalam organisme lain untuk menumbuhkan protein dalam jumlah besar.

Uji klinis fase ketiga vaksin dilakukan di Inggris kepada 15 ribu sukarelawan. Sebanyak 100 juta dosis akan didistribusikan ke AS pada Q1 2021. Vaksin bisa diproduksi 2 miliar dosis per tahun di Serum Institute of India.

(jnp/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER