Laut RI Tak Ada Buoy Deteksi Tsunami Akibat Rusak dan Hilang

CNN Indonesia
Selasa, 05 Jan 2021 19:17 WIB
Seluruh alat pendeteksi tsunami di Indonesia yang pernah terpasang mengalami kerusakan dan hilang.
Ilustrasi tsunami. (Foto: Istockphoto/johnnorth)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Muhammad Ilyas menyatakan tidak ada buoy tsunami yang terpasang di lautan Indonesia saat ini. Seluruh alat pendeteksi tsunami di Indonesia yang pernah terpasang mengalami kerusakan dan hilang.

"Saat ini belum ada yang berfungsi lagi. Operasi sejak akhir tahun 2019," ujar Ilyas kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/1).

Ilyas membeberkan BPPT sempat memasang lima unit buoy di sejumlah perairan Indonesia. Dia merinci satu buoy di selatan Bali, satu buoy di selatan Malang, satu buoy di Cilacap. Sedangkan dua buoy dipasang di Selat Sunda dan sekitar Gunung Anak Krakatau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak dua buoy yang ada di Selat Sunda dan Gunung Anak Krakatau, lanjut dia dinyatakan rusak setelah enam bulan bekerja. Kini kedua buoy itu sedang dalam perbaikan untuk dipasang kembali di lokasi yang sama tahun ini.

"Setelah itu, kami ke lokasi untuk memeriksa di Samudera Hindia, ternyata dua buoy di Selatan Bali dan Selatan Jawa sudah hilang," ujarnya.

Terkait dengan kondisi itu, Ilyas mengklaim BPPT akan kembali melakukan pemasangan buoy di sejumlah titik di Indonesia tahun ini. Dari 11 unit yang dibuat pada 2020, tujuh unit akan dipasang di selatan Jawa dan barat Sumatera yang merupakan zona megathrust.

"2021 akan mulai dan tersebar di beberapa lokasi," ujar Ilyas.

Di sisi lain, Ilyas juga mengaku Indonesia tidak memiliki buoy di Samudera Hindia yang berbatasan dengan selatan Jawa, lokasi yang juga berpotensi dilanda gempa dan tsunami besar. Namun, dia mengaku BPPT juga akan menempatkan buoy di atas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang ada di laut selatan Jawa.

"Kami menempatkannya di ZEE Indonesia dan tepat di atas. Apakah cukup ditempatkan di laut selatan Jawa? Cukup, harus sesuai karakteristik lokasi dan pusat gempanya," ujarnya.

Ilyas menambahkan fungsi buoy berbeda dengan seismograf milik BMKG. Namun, keduanya dapat digunakan untuk mendeteksi gempa dan tsunami.

"Sama-sama akurat, sebab saling mendukung. Data buoy membantu prediksi model BMKG berdasarkan data seismograf," ujarnya.

(jps/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER