Jauh dari planet Bumi terdapat Pluto yang letaknya paling jauh dari Matahari. Pada 2016, para ilmuwan dalam misi New Horizon berhasil menemukan rantai pegunungan di Pluto.
Setelah melakukan penelitian, para ilmuwan tersebut melihat pegunungan tersebut tertutup salju metana dan es.
Ilmuwan menduga di pluto ada beberapa wilayah yang sebagiannya turun salju di musim tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enceladus merupakan Bulan milik planet Saturnus. Pada wilayah ini ilmuwan menduga Enceladus memiliki geyser yang mengeluarkan uap air ke luar angkasa.
Air tersebut membeku di langit dan kembali jatuh ke permukaannya seperti salju. Beberapa es juga tercipta di Enceladus dan membentuk cincin Saturnus.
Uap air yang terdapat di Enceladus berasal dari lautan panas yang terletak di bawah permukaan bulan. Semua es dan salju menjadikan Enceladus sebagai objek paling terang di tata surya.
Lihat juga:Natal di Perantauan Serasa Drama Korea |
Io merupakan satu dari gugusan Bulan yang mengorbit pada planet Jupiter. Io memiliki kepingan salju yang terbuat dari belerang.
Pada tahun 2001, pesawat ruang angkasa Galileo NASA mendeteksi butiran salju yang berasal dari belerang tersebut, yang berlokasi di kutub selatan Io. Hasil penelitian menyebut bahwa belerang akan cepat membeku, membuat kepingan salju yang jatuh ke permukaan.
Kepler-13Ab merupakan planet raksasa panas yang berjarak 1.730 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini sembilan kali lebih besar dari Jupiter dan mengorbit sangat dekat dengan bintangnya.
Teleskop Luar Angkasa Hubble mendeteksi adanya bukti titanium oksida yang merupakan kandungan mineral yang biasanya digunakan untuk tabir surya.
Di sisi Kepler-13Ab yang lebih dingin yang menjauh dari bintang induknya, gravitasi kuat planet ini dapat menyebabkan titanium oksida jatuh sebagai "salju".
Europa merupakan salah satu bulan yang dimiliki oleh planet Jupiter. Pada wilayah ini ilmuwan menduga terdapat lautan cairan di bawah permukaan yang menjadi es pada permukaan Europa.
NASA berencana untuk mengeksplorasi lebih jauh temuan tersebut, dan dijadwalkan meluncur pada 2020 kemarin.
Mimas merupakan Bulan kecil yang ada di sekitar planet Saturnus. Meskipun Mimas terlihat seperti Bintang yang padam, namun sebenarnya permukaannya terdiri dari sebuah bola es air dengan diameter 198 kilometer.
Lunar Reconnaissance Orbiter NASA adalah salah satu dari beberapa pesawat ruang angkasa yang telah mendeteksi es air di kawah bayangan dekat kutub utara dan selatan Bulan.
Planet yang lokasinya paling dekat dengan Matahari terjadi turun salju. Pengamatan oleh pesawat ruang angkasa MESSENGER NASA memberikan dukungan untuk sebuah hipotesis.
Hipotesis tersebut menyebut bahwa Merkurius menyimpan es air yang berlimpah dan bahan volatil beku lainnya di kawah kutub.
(can/eks)