Peneliti dari Universitas Birmingham Inggris tengah mengembangkan alat test Covid-19 yang dapat mendeteksi kurang dari 5 menit. Peneliti yakin alat ini tidak hanya cepat, namun memiliki sensitivitas yang akurat.
Mengutip situs resmi Birmingham, pengujian tidak memerlukan sampel yang kemudian diolah pada suhu tinggi seperti swab, namun deteksi ini cukup dilakukan dengan menggunakan peralatan laboratorium standar.
Hasil penelitian ini telah diluncurkan di MedRxiv, di mana para peneliti menunjukkan akselerasi dan akurasi hasil dengan menggunakan sampel RNA pasien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profesor Tim Dafforn dari Fakultas Biosains Universitas mengatakan pihak peneliti kini tengah merancang metode baru untuk pengujian yang menggabungkan kemudahan penggunaan dan kecepatan dalam pengujian.
"Kami telah merancang metode baru untuk pengujian yang menggabungkan kemudahan penggunaan dan kecepatan pengujian aliran lateral dengan sensitivitas yang melekat pada tes RNA," ujar Dafforn.
Tes Covid-19 paling akurat yang saat ini digunakan memerlukan pendeteksian RNA virus, umumnya menggunakan teknik yang disebut PCR (polymerase chain reaction). Test PCR adalah proses dua langkah yang merubah RNA menjadi RNA dan kemudian dilakukan test lab untuk mengetahui kandungannya.
Tes Birmingham baru menyederhanakan metode menjadi satu langkah dan menggunakan metode amplifikasi alternatif yang disebut EXPAR (Exponential Amplification Reaction).
Teknik ini menggunakan untaian DNA untuk proses replikasi yang dapat diselesaikan dalam hitungan menit. Oleh karena itu test ini membuat pengurangan waktu yang signifikan untuk mengetahui hasil.
University of Birmingham Enterprise telah mengajukan permohonan paten metode baru ini untuk memperkuat urutan RNA, dan penggunaannya untuk mendeteksi RNA dalam sampel.
Para peneliti, yang terdiri dari Fakultas Biosains Universitas Birmingham, Sekolah Kimia dan Institut Ilmu Kanker dan Genomik, memperkirakan bahwa penelitian dan pengembangan lebih lanjut dapat mengarah pada test genggam sederhana.
Professor Jim Tucker, peneliti Fakultas Kimia Universitas Birmingham mengatakan teknik EXPAR telah diuji coba selama beberapa tahun, namun baru dapat menerapkannya untuk mendeteksi Covid-19.
"Ini adalah pendekatan yang sangat menjanjikan untuk mengembangkan pengujian yang cepat dan akurat yang dapat meningkatkan kemampuan pengujian," demikian Tucker.