Fakta-fakta Virus Nipah yang Dikhawatirkan Jadi Pandemi

CNN Indonesia
Selasa, 26 Jan 2021 19:40 WIB
Ahli khawatir virus nipah bakal jadi pandemi berikutnya setelah Covid-19, berikut sejumlah fakta terkait virus itu.
Ilustrasi. Virus nipah menular dari kelelawar dan babi ke manusia (AP/Silvia Izquierdo)

terjadi melalui paparan sekresi babi yang tidak terlindungi, atau kontak tanpa pelindung dengan jaringan hewan yang sakit.

Penyakit ini juga ditularkan lewat makanan yang terkontaminasi virus atau langsung dari orang ke orang. Misal lewat buah-buahan atau produk buah-buahan (seperti sari kurma mentah) yang terkontaminasi urin atau air liur dari kelelawar buah yang terinfeksi virus nipah.

Sementara penularan antarmanusia terjadi lewat kontak dekat orang lain. Penularan juga dilaporkan terjadi di lingkungan rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menular dari kelelawar dan babi

Virus Nipah diduga berasal dari babi yang sakit usai menyantap sisa buah yang dimakan oleh kelelawar buah dari famili Pteropodidae.

Akibat wabah virus Nipah, pemerintah Malaysia melarang ada pohon yang bisa berbuah berada di dekat peternakan babi.

Wabah itu berakhir setelah sekitar satu juta ekor babi dikorbankan. Namun, jumlah orang yang meninggal akibat terjangkit virus itu mencapai 109.

Sejak itu, virus Nipah seolah lenyap dan tidak ditemukan bukti ada penularan langsung dari hewan kepada manusia.


Menyebar di Malaysia, India, Bangladesh

Dilansir Irish Times, Selasa (26/1), nama virus itu berasal dari nama sebuah kampung di Malaysia, Sungai Nipah.

Virus tersebut pertama kali menyebar di Malaysia pada tahun 1999 silam. Hampir 300 orang diduga tertular virus itu.

Dilansir Times of India, wabah itu juga merebak di Negara Bagian Kerala, India, pada 2018. Saat itu ada 23 orang yang terinfeksi virus itu, 21 di antaranya meninggal. 

Bangladesh juga sempat terjangkiti virus Nipah. Pada tahun 2004, gejala serupa muncul setelah penduduknya mengkonsumsi kurma atau sari kurma yang mengandung air liur atau urin kelelawar.

"Kami menduga virus Nipah menular kepada masyarakat Bangladesh selama beberapa dekade," kata pakar wabah dari Universitas Negara Bagian Montana, Dr. Raina Plowright.

(can/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER