Kemudian, Erma berkata gangguan depresi tropis atau kondisi cuaca menunju siklon tropis yang ada di utara Halmahera-Ternate (Samudera Pasifik) juga membuat angin dari fenomena cold surge berbelok ke arah tenggara dan timur. Gangguan depresi tropis, semakin membuat kecepatan angin meningkat dan menjangkau wilayah yang lebih luas.
Selain Jawa, Erma berkata sebagian kecil wilayah Kalimantan dan hampir seluruh pesisir barat Sulawesi akan dilanda cuaca ekstrem seperti yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya saat ini.
Khusus mengenai penyebab Sulawesi juga dilanda cuaca ekstrem adalah karena wilayah itu mendapat sumber kelembaban dari banyak tempat, salah satunya depresi tropis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya, cuaca ekstrem kali ini disebabkan oleh cold surge, yang berhubungan dengan penguatan angin dari utara dan memperkuat monsun sekitar dua kali lipatnya secara magnitudo angin dari biasanya. Kedua ada depresi tropis," ujar Erma.
"Jadi sebenarnya, si angin dari belahan bumi utara yang mengalir ke wilayah Jawa mengalami dua kali peningkatan atau amplifikasi," ujarnya.
Erma menambahkan suhu permukaan laut LCS yang permulaan laut Jawa yang menghangat juga mempengaruhi sangat tingginya curah hujan. Dia berkata permukaan laut yang mendingin menciptakan tekanan tinggi, sedangkan permukaan laut yang menghangat sebaliknya.
"Jadi ada perbedaan yang sangat signifikan itu membuat aliran angin menuju ke wilayah Jawa itu dengan jauh berlipat-lipat kekuatannya," ujar Erma.
Lihat juga:BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di 24 Wilayah |
Terpisah, BMKG menyebut faktor utama yang mempengaruhi hujan lebat di Jakarta adalah monsun Asia yang sedang aktif.
"Ketika monsun Asia aktif, potensi terbentuknya daerah perlambatan angin akibat pertemuan angin dan belokan angin di wilayah Indonesia (terutama di Sumatera, Jawa, Bali, NTT, NTB) sangat besar," kata Nanda.