Dua astronom dilaporkan menemukan lima lusin 'bayi' lubang hitam monster ketika sedang mencari lubang hitam monster yang sebenarnya. Bayi lubang hitam monster itu diidentifikasi mereka dengan menganalisis data dari teleskop Luar Angkasa Hubble NASA dan pesawat ruang angkasa Gaia milik Badan Antariksa Eropa.
Astronom menilai gugus lubang hitam semacam itu kemungkinan merupakan sumber gelombang gravitasi yang telah dideteksi oleh antena seperti LIGO dan Virgo dalam beberapa tahun terakhir.
Melansir Indian Express, lusininan 'bayi' lubang hitam monster itu berada di dalam ruang yang hampir tidak lebih besar dari tata surya, berdengung bolak-balik, dan melemparkan beban yang cukup besar di sekitar inti gugusnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menemukan bukti yang sangat kuat untuk massa tak terlihat di inti padat gugus bola. Tapi kami terkejut menemukan bahwa massa ekstra ini tidak 'seperti titik'," kata Eduardo Vitral, salah satu astronom dalam penelitian itu.
Lihat juga:NASA Temukan Lubang Hitam Hilang Tiba-tiba |
Meski demikian, penemuan itu menimbulkan pertanyaan mengapa lubang hitam kecil yang hanya beberapa kali lebih masif dari matahari dapat bergabung dan tumbuh menjadi raksasa yang mendominasi pusat galaksi.
Melansir NY Times, lubang hitam, seperti yang diprediksikan oleh teori relativitas umum Albert Einstein adalah objek dengan gravitasi yang begitu kuat sehingga cahaya pun tidak dapat menghindarinya. Keberadaan lubang hitam pernah diragukan, tetapi para astronom sekarang setuju bahwa ada lubang hitam do alam semesta.
Sebagian besar lubang hitam adalah bintang mati yang runtuh dengan sendirinya dan menghilang setelah membakar termonuklirnya, dengan massa hanya beberapa kali massa Matahari.
Sebagian kecil lubang hitam diketahui memiliki massa jutaan atau milyaran matahari, berada di pusat galaksi. Ilmuwan menduga ada korelasi antara ukuran galaksi dan massa lubang hitam di intinya, tetapi tidak ada yang tahu mengapa atau bagaimana lubang besar itu terbentuk.
Salah satu gagasan para astronom adalah bahwa lubang hitam supermasif tumbuh dari lubang hitam yang lebih kecil dan seukuran bintang.
Sehingga, mereka menyebut seharusnya ada lubang hitam bermassa menengah, sekitar ratusan atau ribuan matahari yang mengambang di inti galaksi yang lebih kecil atau fragmen galaksi seperti NGC 6397.
Namun sejauh ini lubang hitam perantara itu tidak ada. Gugus NGC 6397 adalah salah satu dari sekitar 150 awan bola bintang purba yang mengorbit Bima Sakti. Usianya 13 miliar tahun dan berisi sekitar 250.000 bintang yang tua, kecil dan redup.
Astronom Institut Astrofisika Paris, Gary A. Mamon mengatakan gugus itu kemungkinan besar merupakan kandidat untuk menampung lubang hitam bermassa menengah. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa lubang hitam dengan sekitar 600 massa matahari berlabuh di tengah NGC 6397.
Mamon menyampaikan ada 1.905 bintang dari katalog Gaia dan 7.209 bintang dari Hubble. Seluruhnya dinilai berada di bawah pengaruh gravitasi massa tak terlihat. Seluruh bintang itu bergerak ke segala arah, tidak mengitari satu titik.
Pergerakan bintang-bintang tersebut, kata Mamon memberikan bukti massa gelap itu setara dengan 1.800 matahari yang tersebar di suatu wilayah atau sekitar sepertiga dari lebar tahun cahaya.