MEET THE GEEK

Sekar Mira, Tenggelam dan Meresapi Insting Mamalia Laut

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mar 2021 10:37 WIB
Raden Roro Sekar Mira menikmati hidupnya sebagai pemerhati mamalia laut.
Raden Roro Sekar Mira peneliti LIPI. (Foto: Arsip Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Terdorong oleh rasa penasaran dan takjub akan segala sesuatu yang ada di alam mendorong Raden Roro Sekar Mira memilih untuk menjadi peneliti. Perempuan kelahiran Jakarta tahun 1981 itu merupakan salah satu peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak tahun 2005.

Sekar adalah salah satu alumni SMA 8 DKI Jakarta. Dia kemudian melanjutkan studinya di jurusan biologi Universitas Indonesia. Kemudian menempuh gelar master di bidang biologi kelautan di Universitas James Cook, Australia.

"Aku selalu suka bermain dan terperangah melihat dunia. Karena dunia selalu menakjubkan, jadi kayak tertarik saja fenomena alam," ujar Sekar kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, perempuan yang hobi menyelam itu sedang melanjutkan pendidikan Strata 3 di Institute of Environmental Sciences (CML), Universitas Leiden, Belanda.

Sekar bercerita menjadi peneliti merupakan hal yang asing di keluarganya. Sebab, mayoritas keluarganya bekerja di sektor minyak dan gas. Namun, keterbukaan dalam berpikir kedua orang tuanya membuat jalan menjadi peneliti berjalan lancar.

Ia mengaku fokus sebagai peneliti mamalia laut. Dalam dunia konservasi, dia menyebut mamalia laut adalah spesies yang "ikonik" dan "kharismatik".

Sekar menuturkan mamalia laut adalah spesies yang terancam punah karena banyak faktor, salah satunya ulah manusia. Dengan menjadi peneliti, dia berharap bisa berperan dalam melestarikan hewan tersebut.

Saat ini, Sekar membeberkan sampah di laut semakin hari semakin bertambah jumlahnya. Bahkan, dia menyebut ada kelakar (gurauan) dalam dunia sains menyebut bahwa jumlah sampah akan lebih banyak jika perilaku membuang sampah sembarangan tidak dihentikan.

"Kita lupa bahwa laut adalah penghubung di planet kita. Jadi, 70 persen planet kita adalah air laut. Jadi, ketika kita buang ke sana, walaupun tidak kelihatan, tapi makin lama terakumulasi di sana (laut)," ujarnya.

Rasa Penasaran Sekar terhadap Mamalia Laut

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER