5 Mutasi Covid-19 Dunia Hingga RI, Lebih Menular dan Pintar

CNN Indonesia
Jumat, 12 Mar 2021 15:15 WIB
Hingga Maret 2021, sudah ada lima jenis mutasi virus corona Covid-19 yang beberapa di antaranya lebih cepat menular dan lebih pintar.
Ilustrasi mutasi corona. (iStockphoto/BlackJack3D)

Mutasi virus B1.1.317 merupakan virus yang diduga berasal dari Rusia dan sempat menulari lima warga Australia. Kelima kasus varian baru corona asal Rusia itu ditemukan dari penumpang penerbangan Qatar Airways yang mendarat di Brisbane pada Februari 2021.

Kepala Petugas Kesehatan Australia, Dr. Jeannette Young, mengatakan otoritas kesehatan berhasil melacak delapan orang yang melakukan kontak dengan lima pasien itu di Hotel Mercure Brisbane.

Kemunculan mutasi corona dari Rusia ini bertepatan ketika pemerintah Australia, terutama negara bagian Queensland, mulai melonggarkan aturan mengenai pertemuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, belum banyak detail penjelasan terkait mutasi corona baru asal Rusia ini. Ilmuwan juga belum bisa memastikan seberapa menular dan mematikan mutasi Corona yang dikenal dengan sebutan B.1.1.317 dengan mutasi corona lainnya.

Namun hingga kini belum dapat dipastikan apakah virus tersebut sudah masuk ke Indonesia atau tidak.

5. Mutasi N439K

Varian N439K dilaporkaan sudah menyebar di 30 negara dan disebut lebih 'pintar' dari varian corona lain. Varian virus ini lebih pintar karena menurut Ketua Umum IDI Daeng M. Faqih mutasi membuat virus ini tak dikenali antibodi.

Varian virus corona ini pertama dideteksi pada Maret 2020 di Skotlandia, Inggris. Penelitian tentang varian ini sudah diterbitkan di Jurnal Cell sejak 25 Januari dan sudah ditinjau rekan sejawat (peer reviewed). 

Sementara dari tingkat penularan, virus ini masih serupa dengan virus corona awal. Tidak seperti varian B117 yang juga berasal dari Inggris yang punya kemampuan penularan lebih tinggi.

Peneliti menunjukkan bahwa mutasi ini memberikan resistansi terhadap antibodi serum dan banyak antibodi monoklonal penawar, termasuk salah satu bagian dari pengobatan yang diizinkan untuk penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS).

Temuan penting dari makalah penelitian ini adalah tingkat variabilitas yang ditemukan pengikatan Reseptor Imunodominan (RBM) pada protein spike virus Corona.

Setelah ditelusuri, varian ini merupakan garis turunan kedua dari varian B.1.258 yang telah muncul secara independen di negara-negara Eropa.

Persamaan dengan varian B117 yang sebelumnya muncul adalah letak mutasi yang sama-sama terjadi di protein-S (spike protein) virus. Spike protein adalah bagian virus corona yang bertugas menempel ke sel manusia di bagian ACE2, agar virus bisa menginfeksi.

Studi sel juga melaporkan struktur kristal sinar-X dari N439K RBD. Hasilnya menunjukkan bahwa mutasi baru ini memperkenalkan interaksi tambahan antara virus dan reseptor ACE2.

(can/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER