Warga di Kawasan Rawan Bencana Akan Dapat Peringatan Via SMS

CNN Indonesia
Senin, 12 Apr 2021 10:58 WIB
Warga yang ada di kawasan rawan bencana akan mendapat peringatan lewat SMS blast hasil kerjasama Badan Geologi Kemen-ESDM dan Kominfo.
Warga yang ada di kawasan rawan bencana akan mendapat peringatan lewat SMS blast hasil kerjasama Badan Geologi Kemen-ESDM dan Kominfo (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Terkait informasi apa saja yang dibutuhkan oleh Kominfo dan informasi apa saja yang dapat diberikan oleh PVMBG meliputi dua hal.

Pertama, informasi kebencanaan yang memenuhi kategori darurat atau dapat membahayakan keselamatan masyarakat, termasuk penentuan karakteristik dan jangkauan bahayanya yang meliputi kejadian erupsi gunung api, gerakan tanah, gempa bumi dan tsunami.

Kedua, informasi peningkatan aktivitas gunung api, diutamakan pada peningkatan status tingkat aktivitas ke Level III (Siaga) dan Level IV (Awas). Namun dalam kondisi peningkatan ke Level II (Waspada) masih dimungkinkan jika memang ancaman bahayanya dirasakan signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait pelaksanaan kerja sama ini, notifikasi erupsi gunungapi akan diimplementasikan di tahap yang pertama. Setelah itu, informasi lain seperti peningkatan status tingkat aktivitas gunungapi, rekomendasi bahaya gerakan tanah, gempa bumi dan tsunami akan menyusul kemudian.

"Kami berharap agar pelaksanaan kerja sama ini dapat berlangsung baik kedepannya dan dapat berkontribusi secara signifikan dalam upaya kita bersama melakukan mitigasi bencana geologi," kata Andiani.

Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo Ahmad M. Ramli mengatakan, momen peluncuran SMS Blast ini sangat tepat untuk segera diimplementasikan, mengingat saat ini beberapa gunung api menunjukkan aktivitasnya.

Menurutnya, koordinasi telah dilakukan Kominfo sejak Desember 2020 dan saat ini secara Teknis telah terhubung dengan Sistem SMS Operator Seluler di antaranya Telkomsel, Indosat, XL dan Hutchison 3.

Selain menyampaikan Informasi Bencana melalui SMS Blast, Ahmad menyatakan perlu pengembangan metode penyampaian informasi lain seperti melalui Penyiaran Televisi.

"Berdasarkan UU 11/2020 tentang Cipta Kerja telah ditargetkan ASO (Analig Switched Off) Migrasi Sistem Penyiaran Televisi Analog ke Digital selambatnya November 2022. Dengan Sistem TV Analog, Gambar TV akan terlihat lebih jernih dan akan menghemat pita frekuensi yang dapat digunakan untuk keperluan lain seperti frekuensi khusus kebencanaan," ujarnya.

(hyg/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER