Kala Pengusaha Silicon Valley Kritik Ambisi Bukit Algoritma

CNN Indonesia
Sabtu, 24 Apr 2021 08:23 WIB
Analis dan pengusaha asing menilai kesuksesan Sllicon Valley yang ditiru Bukit Algoritma bukan disebabkan oleh kompleks real estat yang masif.
Ilustrasi silicon valley. (iStockphoto/SpVVK)

Pakar Nanyang Technological University, Sulfikar Amir , mengatakan bahwa peneliti, pendiri start-up, dan investor tidak mungkin mau pindah ke Bukit Algoritma dengan infrastruktur yang terbatas.

"Saya khawatir proyek tersebut akan terhenti. Agar bisnis berkembang, mereka membutuhkan akses. Di sana tidak ada tol, akses internet juga terbatas jadi saya tidak yakin pendiri dan peneliti start-up mau pindah ke sana, "kata Sulfikar.

Sulfikar mengingatkan Indonesia sebenarnya sudah memiliki taman teknologi dengan semangat Silicon Valley, yakni Pusat Penelitian Sains dan Teknologi di Provinsi Banten, yang dibangun pada tahun 1976 oleh mantan presiden BJ Habibie. Namun, laboratorium itu hanya melayani perusahaan milik negara, bukan sektor swasta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia perlu memiliki ekosistem yang mendukung para pemikir bebas dan masyarakat yang imajinatif. Kami membutuhkan lebih banyak orang yang dapat memikirkan ide-ide out-of-the-box," kata Sulfikar. Indonesia juga perlu memperkuat hukum kekayaan intelektual untuk memelihara inovasi.

Merujuk pada laporan Bank Dunia dan Unesco, Lauria menyampaikan pemerintah Indonesia perlu memberikan penekanan yang besar pada sains, teknologi, teknik, dan matematika di pendidikan menengah, serta seni untuk memacu pemikiran kreatif.

Pada tahun 2018, Bank Dunia menyebut Indonesia hanya mengalokasikan 0,23 persen dari PDB-nya untuk penelitian dan pengembangan, sedikit lebih banyak daripada Filipina, Kamboja, dan Myanmar.

Sedangkan Unesco pada 2011 menyatakan Indonesia hanya memiliki 205 peneliti per juta penduduk, lebih sedikit dari Thailand 311, Malaysia 372, dan Singapura 6.088.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER