35 Tahun Tragedi Chernobyl, BATAN Bicara Masa Depan Nuklir

CNN Indonesia
Selasa, 27 Apr 2021 05:55 WIB
Kecelakaan nuklir Chernobyl 35 tahun lalu, tepatnya 26 April 1986, masih menyisakan trauma bagi masyarakat dunia.
Tragedi nuklir Cherobyl (REUTERS/GLEB GARANICH)

Pada 1996 diadakan konferensi yang membahas tingkat kontaminasi radioaktif di wilayah yang terkena dampak kecelakaan dan mengevaluasi tindakan yang telah diambil dalam memelihara kesehatan penduduk, sementara konferensi tahun 2003 membahas operasi pemulihan dan kelanjutan upaya pengkajian radiologik terhadap daerah yang terkena dampak.

Kesimpulan dari kedua konferensi itu dituangkan dalam laporan yang dipublikasikan oleh United Nations Scientific Committee on the Effects of Radiation (UNSCEAR) tahun 2008.

UNSCEAR merupakan lembaga internasional yang diberi mandat oleh Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), untuk memperkirakan tingkat dan efek paparan radiasi akibat kecelakaan PLTN Chernobyl.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eri mengatakan fakta jumlah korban kecelakaan PLTN Chernobyl tertuang di dalam laporan UNSCEAR.

Sebanyak 28 orang meninggal akibat dosis radiasi tinggi, 134 orang staf dan pekerja darurat menerima dosis radiasi tinggi yang mengakibatkan terjadinya sindroma radiasi akut atau acute radiation syndrome (ARS), dan banyak diantaranya juga menderita kerusakan kulit akibat penyinaran radiasi beta.

Sebanyak 19 penyintas ARS meninggal hingga tahun 2006, namun kematiannya akibat berbagai sebab dan tidak berkaitan dengan radiasi. Kerusakan kulit dan katarak akibat radiasi merupakan dampak terbesar untuk para penyintas ARS.

Eri menuturkan kontaminasi dari radioisotop I-131 yang tidak segera ditangani mengakibatkan diterimanya dosis tinggi pada tiroid dari masyarakat umum yang menyebabkan terjadinya lebih dari 6.000 kanker tiroid teramati dan di antara mereka yang masih anak-anak atau remaja saat kecelakaan terjadi.

"Sampai tahun 2008 belum ada bukti yang meyakinkan tentang efek kesehatan lainnya pada populasi umum yang dapat dikaitkan dengan paparan radiasi," ujarnya.

Kecelakaan PLTN Chernobyl merupakan tragedi yang amat disayangkan. Kecelakaan itu dasarnya murni karena keteledoran manusia, yakni operator, yang melakukan suatu eksperimen pada daya reaktor tingkat rendah atau di bawah daya nominal sebelum reaktor dimatikan.

Sebenarnya reaktor Chernobyl saat itu sudah dilengkapi dengan sistem otomatisasi, namun untuk kepentingan eksperimen sistem otomatisasi yang menghambat penurunan daya dimatikan.

"Dengan matinya sistem otomatisasi, penurunan daya yang dilakukan secara manual ternyata melampaui batas keselamatan yang dipersyaratkan, sehingga terjadi lonjakan energi yang sangat besar. Lonjakan energi itu mengakibatkan pecahnya tangki reaktor yang diikuti dengan kebakaran hebat dan terlepasnya partikel radioaktif ke udara," papar Eri.

(antara/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER