Waktu Terbaik Lihat Fenomena Konjungsi Bulan dan Antares

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan fenomena antariksa di Indonesia yang terjadi pada 28-29 April 2021. Salah satunya konjungsi Bulan dan Antares.

Menurut LAPAN, konjungsi Bulan dan Antares terjadi dua kali pada bulan April 2021 ini. Terjadi pada 1-2 April pukul 03.49 WIB, 04.49 WITA dan 05.49 WIT.

Lalu puncak konjungsi Bulan dan Antares terjadi pada 29 April 2021 pukul 13.07 WIB, 14.07 WITA dan 15.07 WIT. Akan tetapi fenomena ini sudah dapat disaksikan sejak Rabu (28/4) pukul 20.00 waktu setempat.

"Dapat dilihat dari arah Timur-Tenggara hingga keesokan paginya, ketika fajar bahari berakhir dari arah Barat-Barat Daya," ujar LAPAN, seperti dikutip di halaman resmi.

Fenomena konjungsi Bulan dan Antares pada Kamis (29/4) dapat diamati pada waktu dan arah dan waktu yang sama. Fenomena ini memiliki sudut pisah bervariasi antara 12,35 derajat hingga 8,28 derajat untuk hari pertama.

Lalu pada hari kedua memiliki sudut 6,22 hingga 9,16 derajat pada hari kedua. Magnitudo Antares sebesar +1,05, sedangkan Fraksi iluminasi Bulan bervariasi antara 96,7 persen hingga 95,5 persen.

Antares merupakan bintang paling terang kelima belas setelah Aldebaran, dan memiliki letak di konstelasi Scorpius. Nama Antares berasal dari Bahasa Yunani Kuno yang bermakna 'berlawanan dari Ares (Mars)'.

Penamaan ini disebut karena rona kemerahan yang mirip dengan planet Mars. Kemiripan ini sudah diketahui para astronom sejak era Mesopotamia.

Dikutip halaman LAPAN, Antares sebenarnya bintang ganda yang terdiri dari dua bintang yakni Alfa Scorpii A dan Alfa Scorpii B. Dijelaskan bahwa Alfa Scorpii A memiliki kecerlangan visual antara +0,6 hingga +1,6 yang menandakan bahwa bintang ini adalah maharaksasa merah.

Sedangkan Alfa Scorpii B merupakan bintang deret utama tipe B yang kecerlangan visualya +5,5 dan memiliki ukuran 5,2 kali dari Matahari.

Antares berjarak sekitar 550 tahun cahaya dari Matahari dan terletak di selatan ekuator langit.