LIPUTAN KHUSUS

Berguru Jurus Anti-Gempa dari Kota-kota Dunia

jps | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jul 2021 16:30 WIB
Ilustrasi (AP/Jun Hirata)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gempa bumi, jika tidak diantisipasi, bisa menjadi bencana alam yang menakutkan. Termasuk di Indonesia yang intensitas gempanya pun terus meningkat dari tahun ke tahun, termasuk kekuatannya.

Selain intensitas, jumlah kematian global akibat gempa bumi pun meningkat. Antara tahun 1994 dan 2013, korban meninggal di dunia akibat gempa mencapai hampir 500 ribu orang, dengan total 118,3 juta orang terkena dampak.

Bahkan, gempa Haiti pada Januari 2010 menyebabkan lebih dari 230 ribu korban jiwa.

Secara umum, gempa bumi sebenarnya tidak membunuh orang. Bangunan yang runtuh akibat gempa bumi lah yang menyebabkan banyak orang meninggal dunia.

Pada 2015, majelis umum Perserikatan Bangsa Bangsa menyetujui perjanjian untuk mengurangi kemungkinan dan dampak bencana di seluruh dunia. Prioritas ketiga dalam perjanjian itu adalah 'Berinvestasi untuk mengurangi risiko bencana untuk ketahanan', mencakup 'membangun lebih baik dari awal' dengan menggunakan desain dan konstruksi yang tepat, serta memperbaiki dan membangun kembali struktur yang ada.

Prioritas itu pun memperjelas bahwa cara membangun, lokasi, dan jenis bangunan bangun berperan besar dalam meminimalisir risiko korban jiwa akibat gempa bumi.

Berikut negara yang punya bertahan dari gempa.

1. Tokyo, Jepang

Tokyo dianggap sebagai kota yang paling siap dan adaptif menghadapi gempa. Pasalnya, gempa yang mengguncang wilayah ini seringkali berkuatan besar yang bisa menghancurkan kota, plus menghadapi dampak beberapa bencana lain imbas gempa seperti kebakaran dan tsunami.

Tokyo merupakan kota yang berada tepat di persimpangan tiga lempeng tektonik utama, yakni lempeng Amerika Utara, lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik, seperti dilansir Feel Guide

Secara umum, tiap peristiwa gempa besar di Jepang yang memporak-porandakan kota di Jepang selalu ditanggapi dengan perancangan ulang kota. Pemerintah kerap membentuk dewan untuk melakukan perencanaan.

Contohnya usai gempa Besar Kanto 1923, Tokyo luluh lantak dilanda kebakaran besar. Akibatnya, pemerintah mesti membangun ulang kota itu dengan menerapkan penataan lahan yang ketat.

Penyesuaian tanah ini membuat warga banyak kehilangan lahan lantaran dipakai untuk memperluas jalan, menyediakan ruang terbuka baru dan fasilitas umum lain untuk meningkatkan keselamatan warga.

Hal serupa dilakukan pemerintah Jepang usai gempa Kobe 1995. Pemerintah segera melakukan pembangunan ulang, namun diawali dengan membentuk komite untuk menata ulang kota.

Gempa 2015, juga membuat pemerintah kota membangun ulang perumahan dan gedung komersial agar lebih tahan gempa dari sebelumya. Mereka juga mengubah pemukiman warga dari bangunan tradisional lantai satu dan dua, dipindahkan ke pemukiman di bangunan tinggi.

Ketika tsunami melanda Tohoku pada 2011, pemerintah kembali membentuk komite untuk merelokasi warga dan membangun ulang kawasan itu.

Pembangunan masif ini membuat pemerintah kota Kobe, Hyogo, dan kota lain harus menanggung banyak utang. Akibatnya mereka harus melakukan efisiensi dengan memangkas pegawai, memotong gaji, dan mengurangi tunjangan kesejahteraan sosial, seperti dilansir Lincolnist.

2. Istanbul, Turki

Istanbul merupakan kota yang rawan gempa karena berada di dekat patahan Anatolia Utara. Pada tahun 1999 gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter melanda Izmit, hanya 60 mil (96 km) dari Istanbul.

Kala itu, bangunan yang lebih tua seperti masjid tetap berdiri. Sedangkan bangunan abad ke-20 dari beton yang dicampur dengan air tanah asin hancur menjadi debu. Diperkirakan 18 ribu orang di wilayah tersebut meninggal.

Ahli gempa pada tahun 1997 telah memperkirakan gempa seperti itu memiliki peluang 12 persen terjadi di sepanjang wilayah patahan itu sebelum 2026.

Di tengah situasi itu, Istanbul pun berbenah. Misalnya, kota itu membangun bandara paling tahan gempa di dunia bernama Sabihan Gokcen.

Melansir Interesting Engineering, bandara internasional yang dirancang oleh perusahaan teknik Ove Arup itu memiliki 300 sistem isolator dasar (peredam getaran) yang dapat menahan gempa hingga maksimum 8,0 Mw (magnitudo momen).

Isolator dasar diklaim dapat mengurangi beban seismik lateral hingga 80 persen, dan disebut jadi salah satu struktur terisolasi seismik terbesar di dunia. Salah satu fitur utama bandara yang membuatnya tahan gempa adalah yang disebut 'perangkat pendulum gesekan rangkap tiga'.

AS, Selandia Baru, hingga Kolombia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :