HARI TANPA DAGING SEDUNIA

Sapi Menyumbang Pemanasan Global

CNN Indonesia
Selasa, 15 Jun 2021 17:39 WIB
Sapi mengeluarkan metana sehingga menyumbang pemanasan global. Foto: ANTARA/HO/Kementerian Pertanian
Jakarta, CNN Indonesia --

Gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer menjadi penyebab Bumi menjadi lebih hangat dalam beberapa abad terakhir. Terdapat berbagai macam gas rumah kaca, salah satunya metana (CH4).

Metana adalah gas rumah kaca yang paling melimpah kedua setelah karbon dioksida. Hasil studi menyebut metana memerangkap panas kira-kira 30 kali lebih banyak daripada karbon dioksida.

Metana di udara di antaranya disumbang oleh sapi. Sapi menghasilkan metana dalam dua cara utama, melalui pencernaannya dan melalui kotorannya. Melansir lets talk science, metana membentuk sekitar setengah dari total gas rumah kaca yang dikeluarkan sektor itu.

Sapi adalah bagian dari kelompok hewan yang disebut ruminansia. Ruminansia memiliki perut dengan empat ruang yang berbeda. Domba, kambing, dan jerapah juga jenis hewan ruminansia.

Ruang pertama disebut rumen. Rumen adalah rumah bagi ekosistem mikroorganisme yang kompleks, seperti bakteri, jamur, dan protozoa. Beberapa bakteri dan protozoa memecah gula dan pati dari tanaman. Lainnya memecah selulosa yang membentuk dinding sel tanaman.

Ruang kedua adalah retikulum. Pada ruang itu tanaman yang sulit dicerna, seperti rumput, disimpan. Tanaman dimuntahkan dan dikunyah lagi dan lagi. Mengunyah berulang-ulang itu membantu memecah makanan secara fisik.

Ruang ketiga adalah omasum yang berperan secara mekanis memecah makanan lebih jauh. Ruang keempat adalah abomasum, tempat nutrisi diekstraksi dari makanan. Makanan kemudian dilanjutkan melalui proses pencernaan.

Proses penting yang disebut fermentasi enterik terjadi di dalam rumen. Saat itulah bakteri memecah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana. Produk akhir fermentasi enterik oleh bakteri seperti asam lemak volatil (VFA) serta gas, seperti karbon dioksida dan metana.

VFA diserap melalui dinding rumen dan diangkut ke hati di mana hewan menggunakannya untuk energi.

Namun, perlu diketahui sapi melepaskan metana terutama melalui sendawa mereka (bersendawa). Sisanya keluar sebagai perut kembung (kentut).

Ada beberapa jenis makanan yang membuat spai menghasilkan metana lebih banyak. Misalnya, mencerna jerami dan rumput menghasilkan lebih banyak metana daripada jagung.

Para ilmuwan sedang mempelajari alternatif pakan sapi yang dapat menghasilkan lebih sedikit metana. Misalnya, para ilmuwan mencoba menambahkan rumput laut ke makanan sapi. Mereka berharap rumput laut dapat menghambat enzim tertentu yang terlibat dalam produksi metana.

Jumlah Sapi di Bumi


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :