Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan curah hujan tinggi masih akan terjadi sampai akhir bulan Juni di berbagai daerah Indonesia.
Dalam peta yang dirilis BMKG, hampir seluruh wilayah di Indonesia akan mengalami hujan dengan intensitas ringan (0,5-20 mm per hari) sampai dengan sedang (20-50 mm per hari).
Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto menjelaskan hujan yang saat ini terjadi lebih disebabkan suhu muka laut Samudera Hindia bagian tenggara atau barat daya Sumatera lebih hangat bersamaan dengan aktifnya gelombang atmosfer ekuatorial tropis di Indonesia bagian barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bersamaan pula dengan aktifnya gelombang atmosfer ekuatorial tropis di Indonesia bagian barat sebabkan wilayah ini masih berpotensi hujan dalam beberapa hari ke depan hingga 24 Juni," kata dia melalui pesan singkat, Senin (21/6).
Ia menjelaskan debit hujan baru akan mereda pada mulai 25-30 Juni 2021.
"Dan Juli sepertinya kembali dominan musim kemarau," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kondisi lain yang menyebabkan curah hujan tinggi yakni transport masa uap air yang tidak biasanya dari Samudera Hindia timur barat daya Sumatera.
Hal demikian selain gelombang atmosfer equatorial tropis (MJO dan Rossby), Dinamika suhu muka laut di barat daya Sumatera sejak dasarian 1 Juni menunjukkan transport masa uap air tidak biasanya dari Samudera Hindia timur barat daya Sumatera, sesuai dengan kondisi suhu muka laut yang lebih hangat.
"Index Dipole Mode bernilai negatif -0.55, kemudian IOD negatif memang berasosiasi dengan hujan di wilayah Indonesia bagian barat," tutup Siswanto.
(ryh/ryh/mik)