Sebelumnya, Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG Provinsi Jawa Barat Iid Mujtahiddin menegaskan beberapa hari terakhir, Kota Bandung dan sekitarnya diguyur hujan deras meski diketahui sudah memasuki musim kemarau.
Selain itu, memasuki pekan ketiga Juni, suhu di Bandung terasa lebih dingin dari biasanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, penyebab hujan yang turun di musim kemarau ini karena faktor regional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang pada tahun ini periode musim kemarau di wilayah Bandung raya yang diprediksi secara umum bulan Mei-Juni masih disertai adanya pembentukan awan-awan hujan. Salah satunya dari faktor regional, kecenderungan suhu permukaan laut di sekitar perairan Jawa Barat yang relatif hangat sehingga berpotensi terhadap pembentukan awan-awan hujan," kata Iid.
Iid menjelaskan, ada prediksi kelembaban di ketinggian menengah cenderung basah dan ini menyebabkan masih ada potensi hujan.
"Sehingga kondisi cuaca akan terasa sedikit dingin dengan adanya potensi yang terjadi," ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat ini terpantau suhu udara minimum absolut di Kota Bandung berdasarkan pantauan alat pengukur suhu udara di Stasiun Geofisika Bandung dalam kurun waktu 5 hari terakhir adalah 18,2 derajat Celcius.
Meski demikian, lanjut Iid, kondisi suhu rata-rata tersebut masih relatif normal.
"Karakteristik suhu udara selama periode musim kemarau relatif lebih dingin dibandingkan pada periode musim hujan karena dipengaruhi oleh kondisi suhu di wilayah Benua Australia yang mengalami musim dingin," tuturnya.
(can/can/can/can/mik)