Sebelumnya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah menegaskan bahwa suhu dingin belakangan tidak berkaitan dengan fenomena Aphelion.
Lewat akun resmi, LAPAN menyebut posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari tak berpengaruh pada suhu maupun panas yang diterima bumi.
"Suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau," tulis LAPAN lewat Instagram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut LAPAN, cuaca dingin yang muncul belakangan dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.
Posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari juga tak mempengaruhi panas yang diterima bumi. Pasalnya panas dari matahari terdistribusi ke seluruh bumi, dengan distribusi paling signifikan mempengaruhi disebabkan oleh pola angin.
Fenomena Aphelion yang terjadi Selasa (6/7), merupakan peristiwa astronomi saat Bumi berada di titik paling jauh dari Matahari. Saat fenomena terjadi, bumi berada sejauh 152.100.527 kilometer dari Matahari.
![]() Infografis - Penyebab Suhu Dingin Pagi dan Malam Hari di RI |