Anggota DPR Isoman di Hotel, Netizen Saran di Menara Saidah
Negara lewat Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR memberikan fasilitas hotel bintang 3 bagi anggota dewan legislatif hingga staf yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) setelah terpapar virus corona (Covid-19). Kebijakan itu langsung dikecam oleh netizen.
Salah satu netizen membagikan meme anggota DPR yang tertidur di ruang sidang.
Akun Muhammad Reza menyindir bahwa DPR ke depan akan meminta tambahan tak hanya ruang isoman tetapi juga oksigen untuk diprioritaskan.
Akun Retno juga ikut menyindir seharusnya anggota DPR memprioritaskan fasilitas kesehatan untuk tenaga medis yang berjuang di garis paling depan melawan Covid-19.
"menunggu ada anggota DPR yg menolak usul ini dan lebih mementingkan alokasi dana ke perbaikan dan penambahan faskes dan insentif nakes di seluruh Indonesia sehingga tdk ada lagi cerita rakyat kesusahan mendapatkan akses berobat," kicau @diajengsafitri.
Akun De Luna juga menyayangkan DPR yang tidak mengalokasikan anggaran kepada warga yang sedang susah imbas pandemi Covid-19.
Ada juga netizen yang meminta agar anggota DPR menjalani isoman di Menara Saidah, gedung di Jalan Gatot Subroto Jakarta yang sudah belasan tahun tidak terpakai karena bermasalah dan konstruksinya miring.
Sebelumnya fasilitas untuk DPR itu terungkap dalam surat yang diterbitkan Setjen DPR tertanggal 26 Juli 2021. Dalam surat dengan tertanggal26 Juli2021 yang diteken Sekretaris Jenderal Indra Iskandar, tertulis bahwa Setjen telah kerja sama dengan beberapa hotel untuk menyediakan fasilitas isolasi dan karantina bagi anggota legislator.
Bukan hanya anggota dewan, kata Indra kepada wartawan pada Selasa (27/7), fasilitas isoman itu juga, "Termasuk staf, PNS, tanpa keluarga tapi ya, yang ditanggung negara. Di hotel bintang 3," kata dia.
Fasilitas itu diberikan kepada anggota dewan maupun staf yang harus menjalani isolasi mandiri atau karantina karena positif terpapar Covid, baik bergejala ringan, sedang, atau tanpa gejala.
Indra menerangkan, fasilitas isomanitu diberikan karena para anggota DPR memiliki mobilitas tinggi di daerah pemilihan mereka. Selain itu, fasilitas isolasi sebelumnya di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan sempat mendapat komplain karena berpotensi menularkan ke penghuni kompleks parlemen lainnya.
"Beberapa minggu lalu yang positif tinggal di rumah kompleks Kalibata itu juga dikomplain oleh anggota lain karena berisiko menularkan bagi lingkungan," tuturnya.
Ia memastikan, pemberian fasilitas isoman dan karantina diambil dari anggaran yang tidak terpakai. Seperti kunjungan keluar negeri atau anggaran kegiatan seminar.
"Jadi kami menggeser dari dana-dana itu, sifatnya kontingensi, nggak dianggarkan secara utuh tapi kalau dibutuhkan kami revisi," kata dia.